10. Obstacle

16.2K 1.9K 2K
                                    

10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10. Obstacle

"Saya izinin, tapi anter Azel pulang sebelum maghrib. Kalo sampe telat, jangan harap kamu bisa ngajak Azel jalan lagi."

Reyndra mengerjap, "K-kalo jalanannya macet gimana, Om?"

Adriel menatap Reyndra datar, "Saya nggak suka sama orang yang kebanyakan alasan sih."

Demi apapun kaki Reyndra dingin sekali sekarang, "Maaf, Om."

"Saya juga nggak suka sama orang yang terlalu sering minta maaf," ujar Adriel.

Reyndra menunduk, "Maaf, Om."

"Budeg?" tanya Adriel, "saya bilang saya nggak suka sama orang yang terlalu sering minta maaf."

Reyndra langsung mencela dirinya sendiri dalam hati, bodoh sekali.

"Jadi bisa bawa pulang Azel sebelum maghrib atau enggak?" tanya Adriel sekali lagi, "kalo nggak bisa nggak papa, silahkan pulang sekarang, tuh pintu keluar di sana."

Reyndra menelan salivanya saat Papa dari gadisnya itu menunjuk pintu keluar. "Bisa, Om. Saya usahain."

Adriel membalas dengan anggukan samar, lalu bangkit dari duduknya dan langsung melenggang dari ruang tamu.

"Huh..." Reyndra bernafas lega, "kayak simulasi alam kubur."

"Ekhem.."

Nafas Reyndra yang tadinya sudah sedikit lega, kini kembali tersekat karena suara deheman yang disuarakan tepat di belakang telinganya.

Dengan setumpuk keberanian, Reyndra menoleh ke belakang.

"Bangsat!" umpat Reyndra.

Reyndra menyikut perut Gafal, "Gue pikir bokap lo balik lagi."

Gafal tertawa puas lalu melompati sofa dan duduk di sebelah Reyndra, "Perasaan bokap gue nggak galak deh."

"Iya in deh."

"Eh iya gue mau nanya soal-- perjanjian yang itu," Gafal agak berbisik, "gimana? Lo jadi lepas paksa?"

"Jadi."

"Lo nggak lupa konsekuensinya, kan?"

"Maksud lo konsekuensi dari tuduhan yang bahkan bukan gue pelakunya?"

"Iya gue percaya, gue percaya kalo bukan lo pelakunya," balas Gafal, "tapi masalahnya lo ada di TKP waktu kejadian, nyet. Saksinya masih hidup dan gue yakin Alex nggak akan diem aja kalo lo maksa lepas dari perjanjian itu."

"Mau gue lepas dari perjanjian itu atau enggak, gue yakin Alex bakal tetep ngusik hidup gue. Dia licik dan lo tau itu."

Gafal menghela, "Ya udah lah, terserah apa keputusan lo. Tapi gue minta tolong, tolong banget jangan libatin Azel dalam masalah ini."

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang