28. Belenggu Asa

11.9K 1.4K 4K
                                    

DOR!!

Akhirnya aku bisa up lagiii
Terimakasih yang masih setia

SEMOGA PART INI BERHASIL BIKIN KALIAN SENYUM-SENYUM🤗

Kalo ada typo mohon dimaafkan ya

I love you

Vote!

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. Belenggu Asa

"Aku hamil."

Tak cukup besar dakar gadis itu untuk memperlihatkan wajahnya usai memberitahukan nasib malangnya kepada lelaki yang amat ia cintai. Wajah ayunya terlingkup luka, hatinya digerogoti rasa kecewa, belum lagi tubuh ringkihnya yang masih harus menampung sembilu memar akibat dianiyaya.

Sementara itu, lelaki pujaannya sama sekali tak berkedip. Hanya ada raut renyut terkejut, dibarengi gestur buncah seolah tak mempercayai apa yang ia katakan.

"Maafin aku. Aku bilang aku cinta kamu tapi untuk sekedar jaga diri aku sendiri aja aku nggak bisa," ujar gadis itu pilu. "Hidup aku hancur di usia yang masih semuda ini. Aku semakin ngerasa nggak pantes buat kamu, bahkan aku nggak pantes lagi ada di dunia ini."

Kini wajahnya sudah lebih mendongak, menatap lelaki pujaannya dengan penuh permintaan. "Tapi aku mohon, tolong kamu percayai aku, demi Tuhan ini semua bukan keinginan aku. Aku dipaksa, Dra."

"Siapa?" tanya lawan bicaranya.

Gejolak rasa untuk memberitahu sangatlah besar, namun mulutnya tak sanggup berucap, kejadian sore itu benar-benar menjadi hal yang traumatik baginya. Jawaban yang hendak ia utarakan membuat otak dan mulutnya bergaduh, ia histeris, rambutnya ia remas kuat, kepalanya ia pukul berulang kali dengan tangannya sendiri. "Arghhh!"

"Dinda, stop!" henti lelaki di hadapannya, yang langsung bergegas memeluk gadis itu erat agar tak semakin histeris, "Maaf, gue jadi bikin lo inget kejadian itu lagi. Lupain nama cowok brengsek itu kalo nama dia bikin lo takut. Gue janji, gue bakal selalu di sini kapanpun lo butuh penenang."

Jika memang rasa yang teramat tulus sekalipun tak bisa terbalas, maka menghargai dan menjaganya adalah pilihan yang paling mulia.

*****

"Itu pertemuan terakhir aku sama Dinda. Malemnya dia meninggal," cerita Reyndra.

"Polisi bilang, barang bukti yang ada di TKP jadi bukti kuat kalo Dinda meninggal karna bunuh diri. Tapi Alex selalu nuduh aku pembunuhnya, karna sebelum meninggal Dinda sempet ketemu aku. Setelah aku anter pulang, beberapa jam kemudian ada kabar kalo Dinda udah nggak bernyawa di apartemennya."

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang