27. Yang Dikejar

12.2K 1.6K 6.4K
                                    

Halo! Apa kabar?
Hampir sebulan, ya, aku nggak update. Aku minta maaf. Apesnya tugas sekolah lagi banyak, jadi aku memprioritaskan itu dulu. Bukan berarti kalian bukan prioritasku, aku sayang kalian banget, makadari itu sekarang aku update. Part ini bakal panjaaaaang banget, sebagai permintaan maaf karna aku nggak update hampir sebulan. Jadi kalian bisa nyicil baca, nggak sekali baca langsung habis. Enjoy, ya!

Spam dulu sebelum baca
Spam "❤️" sinii➡️

Terimakasih.

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Yang Dikejar

"Terimakasih telah membantu penyelidikan terkait kasus ini. Kami akan menghubungi saudara lagi apabila diperlukan keterangan lebih lanjut," kata salah satu dari sembilan Polisi yang mendatangi rumah Reyndra.

"Sama-sama." Reyndra memberi senyuman ramah, lalu turut berdiri saat para Polisi itu bangkit dan bergiliran keluar dari rumahnya.

Napas Reyndra kembali berhembus normal saat para Polisi itu akhirnya memasuki mobil dan secara resmi meninggalkan rumahnya. Tadinya ia pikir segerombolan Polisi itu hendak menangkapnya, ternyata tidak. "Alhamdulillah anak ganteng nggak jadi masuk penjara," monolog Reyndra terlega.

"HAHAH! Kena PWANK!" seru Vania mengejuti putranya dari balik pintu. "Panik kan lo?! Gilak akting gue bagus banget sih cuy, gue pura-pura panik biar lo ikutan ketar-ketir awokwokwok!"

Reyndra menatap Mamihnya tegang. "Mamih udah tau dari awal kalo Polisi tadi bukan mau nangkep Reyndra?!"

"Ya dums," balas Vania dengan watadosnya sembari berpose menyender di gagang pintu ala INTM. "Lagian lo 'kan nggak punya kasus apa-apa, yakali tiba-tiba hap! Ditangkep. Emang cicak?"

Reyndra kesal, jelas. Ia panik bukan main tadi. Jika saja para Polisi itu benar-benar menangkapnya, ia tak tahu harus bagaimana menghadapi keadaan. Ditambah lagi orang tuanya tidak tahu menahu soal masalahnya. Persoalan itu masih setia Reyndra tutupi karena ia sedang berusaha menyelesaikan masalahnya, lalu baru nanti ia akan bercerita agar mereka tak ikut terbebani oleh masalahnya.

Akibat terlalu fokus membayangkan ini-itu, Reyndra sampai baru ingat bila ia telah melupakan sesuatu—

"BEGOOO!" umpatnya brutal. Ia baru ingat, hampir setengah jam panggilan videonya dengan Azel ia tinggalkan. Tadi saking paniknya, ia sampai tak sempat memberi keterangan apapun kepada Azel sebelum turun menemui para Polisi. "Azel pasti bingung kenapa gue ngilang. Jangan sampe dia mikir kalo gue udah nggak sayang dia lagi gara-gara callnya gue tinggal. Amit amit!"

"NGGAK NGGAK NGGAK NGGAK MAU PUTUUUUS!" Reyndra berlari dengan kekuatan kaki kijangnya menghabisi anak tangga. "Aduh!" Reyndra sempat terpeselet, namun segera berlari kembali menuju kamarnya.

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang