Novela ini mengisahkan tentang gadis SMA berjenama Azelleea Czara Queen Ganendra, yang memiliki orang tua protektif, dan kembaran laki-laki yang sangat amat posesif. 'Percintaan'? Azel belum pernah masuk ke lingkup itu. Belajar dan belajar adalah fo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. Kesayangan
"Mau kemana?" Azel mencegat Gafal di depan pintu kamar cowok itu. Tadi, Azel mendengar suara gerbang dibuka, yang artinya akan ada mobil yang keluar. Dan benar, sekarang Gafal sudah rapih dan siap untuk pergi.
"Keluar bentar," jawab Gafal sambil berlagak santai, padahal dalam hati sangat gugup takut Azel melapor ke Mama Papanya.
"Iya Azel tau Abang mau keluar, tapi keluar kemana?"
Gafal menggaruk tengkuknya. "Kalo Abang jujur, kamu bakal ngadu ke Mama Papa atau enggak?"
"Tergantung, kalo Abang mau dugem ya Azel aduin lah."
"Abang mau nonton balapan mobil."
Azel membulatkan matanya. "ABANG IKUT BALAPAN?!"
Gafal ikut terbelalak dan langsung memiting Azel. "Suara kamu kenceng banget Jeliii. Hih!"
Azel membekap mulutnya sambil melihat keadaan sekitar. Syukurlah, tak ada orang lain selain ia dan Abangnya. "Abang ikut balapan?" tanyanya lebih lirih.
"Nonton, bukan ikut."
"Kalo gitu Azel mau ikut, boleh ya?"
"Ikut balapan?"
"Ishh! Bukan. Azel mau ikut Abang nonton balapan."
Gafal menggeleng lalu melangkah meninggalkan Azel. "Jangan aneh-aneh."
Azel bersicepat menarik kupluk hoodie Gafal agar cowok itu tidak bisa melanjutkan langkahnya. "Abang plis, pengen ikut."
"Kamu mau ikut Abang, terus ntar bodyguard suruhan Papa ngikutin kita, terus Papa bakal tau, terus Abang bakal dimarahin Papa, itu yang kamu mau?" cerca Gafal lalu menghela napas beratnya.
"Azel nggak bermaksud kayak gitu, cuma pengen ikut Abang." Azel menunduk sesal.
Gafal diam ditempatnya, bercacak pinggang, menimang-nimang. Sebenarnya ini cukup beresiko. "Yaudaha deh, ganti baju sana."
Azel mendongak, wajahnya sangat berbinar. "SERIU-mpphh"
Gafal membekap mulut Azel rapat. "Kalo Mama Papa denger gimana coba?!"
"Mppmhh mmphh hem em em," gerutu Azel tidak jelas. Ia menepuk-nepuk tangan Gafal berkali-kali meminta dilepaskan.
"Huh huh huh." Azel bernapas lega setelah bekapannya dibuka. "Oke, Azel ganti baju dulu."
