17. Whisper Of Love

16.4K 1.9K 4.1K
                                    


17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17. Whisper Of Love

"REYNDRAAA!" teriak Vania sambil berlari ke depan mengejar putranya yang akan berangkat ke sekolah. "INI TAS KOK NGGAK DIBAWA?! MAU SEKOLAH ATAU MAU NGE-PUNK LOE HA?!"

Reyndra yang baru akan membuka pintu mobil pun tak jadi. "EMANG NGGAK DIBAWA, MAMIH! KAN ABIS UTS PASTI NGGAK ADA PELAJARAN!"

Vania sampai di depan rumahnya dengan nafas ngos-ngosan dan kaki yang sudah gemetar kelelahan. "Sekarang Mamih semakin yakin kalo kamu sekolah cuma buat dapet ijazah."

"Ya emang. Terus kenapa? Ada masalah?" balas Reyndra dengan santainya, "kan sekolah emang buat dapet ijazah, buat ngutang di kantin, buat ngeroko di rooftop, buat main seluncuran di tangga, buat ketemu Azel, dan masih banyak lagi."

Vania yang geram langsung melempar tas milik putranya itu, dan berhasil ditangkap dengan mudah oleh pemiliknya. "Dasar malin kundang generasi Z! Alias malin kundang kuadrat! Kalo kamu kayak gini terus, gimana Azel mau cinta sama kamu?!"

Reyndra menutup telinganya, namun tetap bisa mendengar ocehan Mamihnya. "Asal Mamih tau, ya, Azel itu nggak mandang tingkat kerajinan, nggak mandang otak, dia nerima Reyndra apa adanya."

Bibir Vania yang elastis itu meliuk kesana kemari meledek Reyndra. "Mamih kalo jadi Azel sih ogah nerima cowok kayak kamu. Udah pemales, pemabuk, perokok, pemuja mobil, nggak pernah sholat, nggak pernah belajar. Kamseupay!"

"Reyndra kalo jadi Papih juga ogah nerima cewek kayak Mamih. Udah hobinya teriak-teriak, nggak bisa bikin brownies lumer, nggak mau nyebokin Udin Atun, main candy crush mulu lagi. Kamseupay!" balas Reyndra.

Vania langsung mengambil sandal jepit, siap ia layangkan ke wajah Reyndra. "BERANI NGEJAWAB?!"

Reyndra pelan-pelan merampas sandal jepit itu lalu menjabat tangan Mamihnya, kemudian ia cium berkali-kali. "Becanda Mamih, jangan do'ain masuk neraka, ya. Soalnya Azel kayaknya masuk surga. Kalo sampe pisah, Reyndra bisa gila, Mih."

Vania mendecap pura-pura cuek, padahal sejujurnya ia tak kuasa menahan tawa. "Ya, demi kamu dan Azel biar bareng terus, Mamih do'ain kamu masuk surga. Meskipun kenyataannya kamu durhaka."

"Di neraka aja Reyndra, berdua sama aku," celetuk Gea.

Ah elah, si Gea Geot ngapa ke sini lagi sih? batin Vania.

"Mih, Reyndra mau berangkat sekarang." Reyndra mencium tangan Vania lalu berjalan menuju mobilnya tanpa melirik dan mengindahkan kehadiran Gea sedikitpun.

Vania diam-diam memperhatikan Gea yang sepertinya sangat kesal karena Reyndra tak menyapanya. Baiklah, Vania akan menambahinya. "Hati-hati Reyndra! Titip salam buat Azel calon menantu kesayangan Mamih!"

Reyndra membalas Mamihnya dengan senyuman. Ia membuka pintu kemudi, duduk di sana, lalu menutupnya kembali.

Setelah melihat putranya masuk ke dalam mobil dengan selamat, alias tanpa diikuti oleh Gea, Vania langsung masuk ke dalam rumah, karena malas melihat wajah Gea.

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang