33. Let's Break Up (END)

13.2K 1.3K 1.6K
                                    

Hai semuanya!
Aku ngga mau nanya kabar deh, aku doain aja semoga kalian semua selalu baik-baik aja!

Kalian paling kangen sama siapaaa?

Absen inisial crush dong🤭➡️

Lagu di atas bisa diplay biar makin dapet feel😍

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. Let's Break Up

Dua hari berhasil Reyndra lewati. Sebuah pencapaian yang besar. Hari ini, hari ketiga. Namun tentunya hari-hari itu tidak berjalan dengan baik-baik saja. Tiga hari ini, teriringi oleh uring-uringan Reyndra di setiap panggilan telepon yang terus memohon agar Azel menghentikan tantangan yang Azel buat. Baru 58 jam, dan ratusan pesan suara berisi rekaman tangis Reyndra sudah Azel terima, puluhan pap wajah sedih nan lesu dari laki-laki itu pun sudah memenuhi galerinya. Bayangkan saja, seorang Reyndra—si bucin tingkat internasional itu—hanya diperbolehkan berkomunikasi dengan istri kecilnya melalui telepon. Sudah pasti itu tidak cukup baginya. Bahkan saat di sekolah pun, Reyndra tetap tak berkesempatan menemui pujaan hatinya—Azel selalu berlari secepat vampir setiap Reyndra menghampirinya. Bagaimana Reyndra tidak gila?

Pengaruh Azel terhadap Reyndra itu sangat besar. Challenge seremeh ini saja sudah berakibat siginifikan pada mood Reyndra, terutama saat di sekolah. Mode senggol bacoknya secara otomatis aktif. Semua orang ia suguhi tatapan tajam. Mood-nya menjadi naik turun. Saat sedang tidak ada pelajaran, remaja yang sedang bucin-bucinnya itu akan menidurkan kepalanya di meja lalu menangis keras membisingi kelas.

"Adek lo sama Reyndra lagi kenapa sih, Fal?" Saddam bertanya pada Gafal karena terlewat penasaran, "Ngereog mulu perasaan tu orang dari kemarin."

Pertanyaan Saddam membuat Gafal menjadi ingin tahu kondisi Reyndra sekarang. Mata Gafal refleks mengedar ke meja belakang kelas. Ternyata sahabatnya itu mengasingkan diri di meja paling pojok, tengah mengiris-iris penghapus warna-warni dengan cutter mini, sambil sesekali mengelap air mata dan ingusnya yang keluar tanpa diminta.

Gafal mengedikkan bahu setelah itu. "Tau deh. Main challenge nggak ketemuan seminggu katanya. Biasa aja sih menurut gue. Tapi ya, lo tau sendiri kan si Reynyet kayak gimana. Sehari nggak ketemu Ajeli aja dia bisa kayak Barongsai kesurupan Nyi Blorong, apalagi satu minggu. Tebak, seminggu lagi dia bakal jadi apa prok prok prok!"

"Lucu, ya, kalo punya cowok sebucin itu," celetuk Gea menyindir Saddam diam-diam.

Tapi yang peka justru bukan yang disindir. Berhubung Gea dan Saddam duduk bersebelahan, Gafal dengan segunung kejahilannya langsung mencengkeram wajah Saddam dan mengarahkannya ke pipi Gea hingga bibir suci Saddam khilaf mencium pipi Gea. "Nah! Buruan saling ngebucin deh lo berdua! Cipokan yang lama!!"

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang