11. Bad But Good Day

17.3K 1.9K 2.4K
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. Bad But Good Day

KANTIN

"ALEX NYURUH LO TEKDUNGIN ANAK ORANG?!" pekik Arjuna menggema di seluruh lingkungan kantin.

Reyndra sontak menginjak kaki Arjuna yang berada di bawah meja, "Mulut lo kenceng banget bangsat!"

"Huaaa! Maap." Arjuna membekap mulutnya sambil mengamati sekitar yang ternyata banyak orang menatap meja mereka.

"Cuma bercanda kok. Biasalah, tawa riang canda!" ujar Arjuna pada semua yang menatapnya.

"Bukannya di perjanjian nggak ada point tentang keharusan ngehamilin cewek ya?" tanya Saddam.

"Namanya juga Alex, licik," kata Reyndra, "dia nggak akan berhenti ngusik gue sebelum masa depan gue hancur."

"Alex takelex kelex jelex sangat amat memonyetkan," cicit Arjuna.

Dadang menyahut, "Udah lakuin aja, Dra. Ceweknya bebas kan? Nah, lo tinggal nunjuk tuh. Udeh abis itu tusuk aja sampe jadi. Gampang, kan?"

Reyndra tak berpikir dua kali untuk melempari wajah Dadang dengan kulit kuaci, "Tusak tusuk tusak tusuk! Ini aset berharga, cuma boleh buat istri gue di masa depan."

"Bejat bejat gini punya gue masih suci, njing," sambungnya.

"Nggak kayak punya Dadang, udah kecelup sana kecelup sini, xixixi," sindir Saddam.

"Kasian istrinya Dadang nanti dapet barang preloved," sahut Arjuna.

Gafal langsung menoyor kepala Arjuna, "Halah, punya lo juga preloved!"

Dadang mendecap, "Nggak papa lah preloved, yang penting kuat dan tahan lama. Ya nggak, Jun?"

"Iya dong, punya kita udah berpengalaman, udah pernah di uji dan test drive. Kalian bertiga belum, kan? Awok awok awok," balas Arjuna.

"Nggak perjaka kok bangga," cibir Saddam.

"Bukan bangga, cuma menerima kenyataan," balas Dadang.

"Terus gimana?" Arjuna menunjuk Reyndra dengan dagunya, "siapa yang mau lo tekdungin?"

"Hah?" bibir Reyndra setengah menganga, "gue nggak bakalan ngelakuin itu lah gila!"

"Berarti lo bakal masuk--"

"Ck, berapa kali gue bilang, bukan gue pelakunya. Jadi buat apa gue takut?"

"Kalo lo nggak takut kenapa nggak lo tolak dari dulu?" tanya Arjuna.

Reyndra meminum es tehnya sebelum berbicara banyak. "Dulu... gue mau nerima perjanjian sampah yang Alex buat karena gue ngerasa bersalah atas kejadian itu, meskipun gue bukan pelakunya, tapi gue sadar, sedikit banyak gue pasti ikut jadi penyebab kejadian itu. Jadi gue pikir, ngelakuin apa yang Alex mau bisa mengurangi rasa bersalah yang ngeganggu gue. Itung-itung nebus dosa lah."

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang