1. kejar kejaran

12.4K 602 439
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa tersenyum hari ini :)
.
.
.
.
.
.
.
Klik bintangnya ya:)

Terimakasih



"Ara, jangan loncat-loncat. Nanti kamu jatuh." teriak laki laki itu

"Akak aban, ala tidak akan atoh" katanya

Anak yang berusia 5 tahun itu pun jatuh dari kursi.

"Aauuu atit.... " keluhnya kesakitan.

"Sudah aku bilang, jangan loncat -loncat. jadih jatoh kan." katanya merangkul tubuh Ara dan mendudukkan-nya di kursi.

"Maapin ala akak iban." tangisnya.

"Sakit?"

"Akit anget akak." memanyunkan bibirnya.


Anak yang di panggil iban pun akhirnya meniup kaki Ara yang luka akibat terjatuh.

"Aban," paggilnya.

"Kenapa?" tanya.

"Aban,  mau jagain ala telus kan, ampek becar?"

"Itu, pasti. Aban tidak akan bikin kamu terluka sedikit saja." Ucapnya tersenyum pada gadis cantik di hadapannya.

"Janji ya aban." Menunjukkan kelingkingnya.

"Janji." menyatukanya dengan kelingking Ara.

Ara pun tersenyum dan memeluk laki-laki yang sering di panggil Aban.

Matanya mengerjap pelan dan perlahan teebuka. "Astagfirullah, yaAllah. mimpi itu lagi," ucap Putri terbangun. "Siapa sebenarnya kedua anak itu," tanya Putri pada dirinya.

Kedua matanya melihat jam yang terpajang rapi di dinding rupanya sudah menunjukkan jam tiga. Putri memilih mengambil wudhu dan sholat tahajjud.

********

Pagi yang cerah, di iringi terbitnya matahari yang sangat indah. Seindah senyum yang tak pernah lepas dari bibir putri. hari ini dia tengah sibuk merapikan kasurnya yg berantakan akibat ulah seseorang tadi malam.


Di balik kesibukanya itu, ada seseorang yang tertawa di balik pintu milik Putri. siapa lagi kalo bukan si biang perusuh.

"Hahaha..., semangat ya dek." tawanya tampa rasa bersalah.

"Huss..  Abang," kata putri .

"Perlu abang bantu?"

"Kenapa pakek nanya sih abaaang," ucap putri, kemudian berbalik badan dan menghampiri abangnya yg ada di ambang pintu.

"Ayo dong bang, bantuin putri. itu kotor semua loh," ujar Putri memelas.

"Kenapa gak panggil bibi aja?" kata zaky di iringi kekehan.

"Bibi bibi emng abang mem-pe-ker-ja-kan ART?"

"Jangankan mempekerjakan ART kenal aja kagak abang sama dia"

"Abang....  ART itu bukan nama orang" kesalnya putri.

"Lalu?"

"Asisten rumah tangga." ketusnya membelakangi abangnya.

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang