6. nyaman dengannya

1.3K 261 83
                                    

Assalamualaikum



Sebelum baca klik bintangnya
dan komen dulu ya, karna itu buat aku makin semangat:)


Terima kasih orang baik:)


Maaf typo bertebaran di mana mana

"Seru juga yaa main kayak tadi" kata khodijah

Dibalas senyum oleh putri. Fariz dan putri sedari tadi tidak perna mengobrol sama sekali,ngomong satu kata aja gak ada.

"Ra kmu gak papa kan?"tanya khodijah

"Gak papa kok dijah"

"Calon pasangan suami istri kok diem diem aja" kekehnya khodijah

Putri hanya menunduk malu sekaligus iya bingung dengan perkataan dijah

"Maksud kamu apa dek"tanya fariz

"Emmm ada deh"

"Tunggu, tunggu nama lo rara atau putri?"tanya fariz heran

"putri az-zahra kak"jawab putri

"jadi lo, anak pembunuh itu dan yg mau di jodohin sama gua?"kata fariz mengepal tangannya

"maksud kakak anak pembunuh apa"kata putri nunduk

"chekk, pakek acara kebingungan segala lagi,pantes aja yah sejak pertama kali gua ketemu lo gua selalu sial" bicaranya dengan nada tinggi

"aku gak atau apa apa kak"

"pinter banget lo ya nutupin aib keluarga lo,"

"abang jangan gitu"

"hey,,,, denger ya aku kasih tau sama lo gara gara ibu lo kakek gua jadi meninggal, jadi ibu lo lebih pantes di sebut pembunuh"teriaknya di depan putri "bahkan lo gak pantes pakek hijab kek gini malu maluin"tunjuk fariz

Sumua pasang mata menatap putri fariz dan khodijah, ada yang tengah berbisik bisik dan ada yang memvidio kejadian itu, sunggu fariz tega membentak putri di tempat umum.

"hiks..... se...setidaknya jangan hi....hina hijab sa...saya kak" tagisnya

"alah drama banget hidup lo, dan inget hidup lo dan keluarga lo gak akan bisa tenang, nyawa harus di bales nyawa bukan"

Cukup sudah perkataan fariz sangat membuat hati putri terluka, lihat saja air matanya tak henti henti membasahi pipinya, khodijah memluk putri dan ikutan menangis

"chekk,,, gak usah lo pura pura nangis"teriknya

"abang sudah"bentak khodijah

"dijah sekarang kita pulang"kata fariz menarik tangan khodijah

"gak mau khodijah mau sama rara"tangisnya fariz tetap menarik paksa tubuh khodijah untuk terlepas dari putri, sedangkan putri hanya mematung di tempat semulah, iya bingung apa yang di maksud pembunuh.

Di jalan.

Putri perjalan dengan fikirannya yg kemana mana dalam otaknya sudah banyak pertanyaan pertanyaan soal pembunuh itu, apa benar bundanya seorang pembunuh.

"hey,,,, denger ya aku kasih tau sama lo gara gara ibu lo kakek gua jadi meninggal, jadi ibu lo lebih pantes di sebut pembunuh"teriaknya di depan putri "bahkan lo gak pantes pakek hijab kek gini"tunjuk fariz

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang