20. ulah Putri

2.7K 219 256
                                    

Hay.

Tinggalin jejak ya:)




Terlihat raut wajah yang kecapean, Putri tengah duduk di meja makan menunggu kepulangan Fariz.

Dia sudah masak banyak hari ini, karna dia ingin makan malam romatis bersama Fariz.

Pukul 23.40 Fariz sanpai di rumah, dia masuk dan berjalan menuju kamar,saat melewati ruang makan dia melihat seseorang yang tengah duduk.

Fariz menghampiri dan melihatnya. ternyata istrinya yang tertidur di meja makan.

Kedua matanya menatap hangat wajah Putri,  satu minggu di rumah baru bersama Putri  membuat perubahan banyak untuk Fariz.

Dia mulai nyaman saat berada di samping Putri, perhatian Putri, rasa sabar Putri menghadapi kemarahan Fariz berhasil membuat hatinya tak karuan.

Mungkin Fariz sudah mulai mencintai Putri, namun untuk mengungkapkan, rasanya terhalang gengsi yang terlalu tinggi.

Fariz membuat suara nyaring di ruangan itu dan membuat Putri terbangun.

Berlahan Putri membuka kedua matanya.
"Kak fariz! udah pulang?"

"menurut kamu?"

"Hehehe sini jas nya"Putri meraih jas di tangan Fariz.

Fariz menatap mejah makan disana sudah ada banyak macam masakan. Fariz beralih menatap Putri sebagai pertanyaan. Apa ini?

"Ohh iya. Duduk kak"

"Buat apa?"tanya Fariz dengan muka datarnya.

"Mau makan malam sama kak Fariz, ayok kak duduk"mempersilahkan Fariz untuk duduk.

"Ohh" Fariz memutar matanya malas.

Bukanya duduk Fariz pergi meninggalkan Putri di ruang makan.

"Yaahh gagal lagi deh"ucap Putri lemas.

"Gapapa deh kapan-kapan bisa coba lagi" ujarnya tersenyum.

"Mbak riri"panggil Putri.

"Iya nyonya, eh maksundnya nak Putri"

"Mbak kebiasaan deh. panggil Putri aja"ucap Putri tersenyum.

"Jangan atuh. nanti mbak di marahin sama tuan fariz"

"Yasudah panggil nak Putri aja"tersenyum mengelus pundak Riri. "Oh, iya.  ini makanan mbak makan aja. Terus kasih sama pak Sapto juga. kalo gak abis taruh di kulkas." Kata Putri.

"Ohh iya nak"

"Kalo gitu Putri ke kamar dulu ya Mbak"pamitnya yang di anggukin Riri.

........

Putri sudah berada di depan pintu kamar,ia perlahan membuka pintu dan masuk.
Fariz tengah tertidur di kasur dengan baju yang kusut dan sepatu yang tak lepas di kakinya.

Melihat ulah Fariz, Putri tersenyum menggeleng-kan kepala. Perlahan Putri menghampiri Fariz dan melepas Sepatu-nya.

"Kebiasaan kalo habis miting pasti langsung tidur gak bersih-bersih dulu" kata Putri melepas sepatu di kaki Fariz.

Sesudah itu Putri beralih menatap Wajah Fariz, disana sudah terlihat jelas bahwa suaminya sedang kelelahan.

Putri sedikit membenarkan duduknya dan perlahan membangunkan Fariz. "Kak Fariz"panggilnya lirih.

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang