Hii kalian.
Sehat-sehat ya:)
Part ini mengandung kebucinan, tapi belom tingkat dewa kok, masih aman buat jantung kita:v
.
.
.
.
.
.
.
.Malam ini Putri sudah berada di kamar, setelah makan malam tadi bersama keluarganya.
ia bahagia karna rumah tangganya saat ini baik-baik saja, dan sikap Fariz pun berubah sangat manis padanya.
"Terimakasih yaAllah, berkat engkau semuanya baik-baik saja" lirihnya.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka menampakkan Fariz di depan Pintu, ia tersenyum pada istrinya yang tengah duduk di atas ranjang.
"Sayang, kok belom tidur?" tanya Fariz.
"Belom ngantuk ka___"
"No kakak, Mas,"
"hemm" Putri mengkerutkan keningnya.
"Iya, jadi kamu panggil aku mas, jangan kakak, aku bukan kakak kamu" seru Fariz mencemberutkan Bibirnya.
"m-mas!?"
"Iya sayang"
Putri mengangguk tersenyum malu.
"Yasudah kamu tidur, ini udah malam" suruh Fariz membelai rambut Putri.
Putri membenarkan posisinya. Fariz pun ingin beranjak dari samping putri namun pergelangan tangannya di pegang oleh Putri.
"Ka... Mas mau kemana?" tanya Putri.
"Mas ke kamar mandi dulu, kamu tidur aja"
"Mas," panggil Putri pelan.
"Kenapa sayang? Ada yang sakit? Hemm, " tanya Fariz khawatir.
"Enggak, aku gak papa kok mas"
"Terus apa sayang?"
"Makasih ya, udah mau nerima Putri jadi istri mas"
Fariz kembali membenarkan posisinya dan menarap lekat istrinya itu. "Justru aku yang harus berterima kasih samu kamu, terimakasih sudah bertahan dengan segala sikap mas."
"Mas juga minta maaf atas sikap mas dulu, mas janji akan bahagiain kamu sayang" ujar Fariz mengecup pelan kening Putri.
Putri tersenyum, pipinya sudah memerah saat ini, sikap Fariz semanis ini pada dirinya.
"Sudah kamu tidur lagi, mas ke kamar mandi dulu"
Putri pun mengangguk dan memejamkan matanya.
......
Pagi hari pun tiba, matahari tak malu-malu menerangi bumi, sinarnya berhasil menembus kamar milik Putri dan Fariz.
Mata putri terbuka pelan, ia tengah mengumpulkan nyawanya dan mencari-cari letak suaminya.
"Kak... Mas Fariz kemana ya?" tanya Putri pada diri sendiri.
"Di kamar mandi mungkin"
Ceklek.
Pintu kamar terbuka, Putri langsung melihatnya ternyata suaminya yang sedang membawah nampan.
"Selamat pagi istriku yang cantik" Sapa Fariz berjalan mendekati Putri.
Putri pun tersenyum melihatnya, " selamat pagi juga mas"
"Kamu sarapan dulu ya terus minun obat" ujar Fariz menaruh nampan yang berisi bubur dan segelas air putih di atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cintamu (END)
Teen FictionIni kisah Putri dan Fariz. Dimana Fariz menikahi Putri hanya untuk balas dendam bukan karna dasar cinta. Kesalah pahaman ini membuat Fariz membenci sosok perempuan yang tidak tau menau perihal kematian kakek Fariz. "Gue jelasin lagi ke lo, gue nik...