37

2.4K 121 80
                                        

Hay selamat malam.
Jangan lupa tersenyum.







Jam menunjukkan 00.05 Putri terbangun dari tidurnya. Ia meraih ponsel yang tak jauh dari tempat dia tidur, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 00.05, seketika kedua matanya membulat dan Putri turun dari ranjang dengan pelan agar tak menimbulkan suara sedikitpun.

Putri sudah berada di dapur, ia mengambil kue kecil dari dalam kulkas dan membawanya ke kamar.

Setelah sampain di kamar Putri menaruh kuenya di atas nakas, kemudian ia membenarkan posisinya kemudian membagunkan Fariz.

"Mas...," ucap Putri dengan lirih.

"Aduh, aku bangunin gak ya? Kasihan banget kayaknya kecapean deh" ucap Putri lirih, ia gak enak hati harus membangunkan suaminya tengah malam gini.

"Mas," ucap Putri menusuk-nusuk pipi suaminya itu dengan telunjuknya.

"mmmm"

"Mas Fariz bangun" bisik Putri tepat di telinga Fariz.

Fariz perlahan membuka kedua matanya saat hembusan nafas milik Putri terasa di telinganya membuat tubuh Fariz menghangat.

"Kenapa sayang? " tanya Fariz dengan suara khas bangun tidur.

Putri terus saja menusuk-nusuk pipi Fariz dengan tangannya, berharap suaminya itu membuka mata sepenuhnya.

Merasa terganggu Fariz bangun dari tidurnya dan menyenderkan tubuhnya.
Ia meraih tangan Putri dan menatapnya dengan lekat, maski jujur dirinya benar-benar ngantuk.

"Kenapa hemm?" tanya Fariz memastikan.

Putri tersenyum pada Fariz, ia menahan mati-matian detak jantunganya yang berdetak sangat kencang. Suaminya saat ini benar-benar ganteng sekali, suara khas bangun tidurnya mampu membuat tubuh Putri bergetar.

"sayang, heey. kenapa hemm?" tanya Langi Fariz, ia mengelus rambut Putri.

Putri seketika mengecup singkat bibir Fariz kemudian menyembunyiakn wajahnya di dada bidang milik Fariz.

Melihat tingkah Putri Fariz semakin kebingungan. tapi dia saat ini tersenyum geli saat istrinya mengecup bibirnya tampa di minta.

"Aduhh, kok aku jadi gak berdaya gini sih, Putri fokus dong fokus" batin Putri.

"Kenapa hemm"

"selamat ulang tahun mas" Ucap Putri lirih. Ia masih nyaman menyenbunyikan wajahnya di dada Fariz.

"Yaallah sayang, makasih ya" ucap Fariz memegang kedua pipi Putri.

Ia tak menyangka bahwa istrinya ingat dengan ulang tahunnya.

"Sama-sama. Barakallah ya mas gantengku, semoga rezekinya lancar, di sayang allah, makin sukses, dan makin sayang sama Putri" ucap Putri menepuk-nepuk tangan Fariz lalu menciumnya.

Fariz mengelus rambut Putri. "Itu pasti sayang, terimakasih"

Putri tersenyum dan menganguk-ngangguk. Ia kembali meraih kue yang berada si atas nakas.

"Ini kuenya"

"Kamu bikin sendiri?"

"Iya dong" sahut Putri bangga.

"Makasih ya sayang," Fariz mengecup kening dan tangan Putri berkali-kali.

"Iyaa sama-sama"

Setelah berpeluk kasih, Putri mengambil kotak kecil yang berada tak jauh dari sampinganya, ia memberikannya kepada Fariz.

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang