29. semakin membaik.

2.9K 155 210
                                    

Haaaiii....

Sehat selalu ya cantik, ganteng:)

Makasih udah mau mampir ke ceritaku. Jangan pernah bosan ya.

Selamat membaca:)

.
.
.
.
.
.
.

"Putri?"

Terdiam

"Kamu inget aku kan"

Terdiam

"Putri?"

Putri tetap saja diam.

"Kamu becandain mas?" tanya lagi Fariz dengan senyum manis.

"Haa!? Apa tadi? Mas!?" batin Putri berbunga-bunga.

"Sayang kamu denger aku ngomong gak?"

"Sayang!  Huuuaaa bundaa...  Putri di panggil sayang" ucap Putri dalam hati, mungkin saat ini hatinya sudah di penuhi bunga bunga.

Tak mendapat jawaban dari Putri, Fariz beranjak dari duduknya mendekat pada Putri.

"Sayang kamu becandain mas?"

Fariz mengelitik pinggang Putri agar mendapat jawaban darinya.

"Hahahaha, ampun kak ampun" tawa Putri pecah seketika.

"jawab dulu" ucap Fariz yang tersenyum jail pada istrinya dengan tangan yang masih nyaman gelitikin pinggang putri.

"hahah iya, maaf kak. Ampun"

Putri terus menghindari Fariz hingga akhirnya tubuhnya mendarat di ranjang rumah sakit, Fariz pun kehilangan keseimpangan alhasil ia menindih Putri.

Jarak antara keduanya sangat dekat hinga nafas mereka sama-sama di rasakan.

Mata senduh itu yang selalu Fariz kagenin akhirnya berhasil ia tatap kembali.
Begitupun dengan Putri, hatinya sudah tidak aman sedari tadi.

Ceklek.

"Astagfirullah" gumam seseorang yang baru saja masuk ke ruangan itu.

"Ma..."

"Suuttt" saroh menatap Khodijah dengan satu jari yang menempel di bibir.

Khodijah tak mengerti apa maksud mamanya itu, ia pun mengikuti kedua mata Saroh untuk tau jawabanya.

Seet, "Astagfirullah" Mata Khodijah tak sengaja ternoda karna melihat adegan romantis di hadapannya.

"Astagfirullah, bisa-bisanya Khodijah liat ginian" tuturnya Pada saroh.

Saroh hanya menanpakkan senyum di bibirnya itu.

"Mereka gak sadar ya ma, kalo ada kita di sini?" tanya Khodijah heran.

"Mereka terlalu menghayati" sahutnya.

"issshh"

Khodijah dan Saroh mulai melangkah maju mendekati sepasang kekasih yang saling menikmati indahnya ciptaan tuhan.

Khodijah menggelengkan kepalanya saat dirinya sudah mulai dekat, tapi abang dan kakak iparnya masih belom menyadari kehadiran mereka.

Saroh tak ambil pusing, ia lebih memperhatikan si kecil Aila yang tengah asik tertawa.

"Khaammmmm" derham Khodijah yang di buat-buat.

Seketika kedua pasangan itu bangkit, Fariz kembali duduk di kursi samping Putri. Dan Putri pun bangkit dari posisi tidurnya saat melihat adik ipar dan mertuanya sudah ada di depan mata.

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang