Pagi hari.
Sinar matahari rupanya sedang malu-malu untuk menyinari bumi, awan-awan yang biasanya cerah kini gelap gulita. Rintik-rintik hujan pun mulain perlahan turun.
Sepasang suami istri itu masih nyaman berada di atas kasur, selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya, hanya tersisah kepala yang terlihat.
Mungkin keduanya kelelahan akibat pertempuran semalam.
Jari-jemari mulai bergerak, tubuh kekar itu pun mengeliat merasakan nyeri di pergelangan tangannya. Fariz perlahan membuka kedua matanya, saat itu terlihan Putri yang tengah tertidur pulas dengan lengan Fariz sebagai bantal.
Fariz memandangi wajah istrinya itu, Cantik, itu yang saat ini terlintas di otaknya, senyumnya muncul kala melihat Putri yang sangat nyaman sekali memeluk Fariz.
"Sayang," Panggil Fariz.
"Eeemmm" Putri hanya berdehem dan mengeratkan pelukannya pada Fariz.
Mengingat semalam, ia benar-benar di buat senang olah istrinya. Ia juga bersyukur bisa memiliki Putri, wanita yang sabar menghadapi dirinya.
"terima kasih sayang untuk semuanya" bisik Fariz.
"Cuuuppp"
Fariz kembali mengelus pipi gembul itu dan terkekeh kecil. Merasa kasihan pada Putri, Fariz perlahan meraih dengan pelan tangan Putri yang terlilit di pinggangnya. Ia juga mengganti tangannya dengan Bantal untuk di tiduri Putri.
"Mas, mau kemana" gerutu Putri dengan tangan yang kembali melingkar di pinggang Fariz.
"Mas mau ke kamar mandi sayang" sahut Fariz.
"Disini aja, aku masih mau peluk mas Fariz" cegah Putri dengan mata yang tertutup.
Fariz menghembuskan Nafasnya kasar, ia mengelus rambut Putri agar kembali tertidur pulas. Selepas itu, Fariz kembaki meraih tangan Putri dan nenaruhnya pelan-pelan.
Kakinya perlahan turun menginjak lantai, ia juga meraih sandal kemudian perjalan pelan menuju kamar mandi.
.......
Kedua matanya terbuka, Putri perlahan merubah posisinya dengan duduk, ia pun mulai mencari-cari keberadaan Fariz, saat terdengar suara air dari kamar mandi, Putri tau kalau suaminya berada di dalam sana.
"Mas Fariz kenapa gak bangunin aku ya?" tanya Putri pada dirinya.
"Aahh sudah lah, mungkin aku terlalu pulas kali tidurnya"
Merasa tak nyaman dengan lilitan selimut yang sedari tadi menutupi tubuhnya, Putri menyingkapnya dan-.
"Aaaaaaahh" teriakan Putri menggema di ruangan itu.
Putri terkejut saat melihat tubuhnya yang tidak memakai kain sehelai pun, otaknya berputar mengingat kejadian semalem. Aah ternyata ini ulah suaminya.
Ceklek.
Mendengar itu Putri kembali menutupi tubuhnya dengan selimut, membuat Fariz yang melihat tingkah aneh istrinya itu mengkerutkan keningnya.
"Kenapa sayang?" tanya Fariz.
"Enggak papa mas" Sahut Putri.
Putri menyipitkan matanya dan terkekeh pelan. "Mas Fariz boleh keluar sebentar gak?"
"Kenapa hem?"
"Putri mau ke kamar mandi" ucapnya lagi.
"Yaudah sana ke kamar mandi" sahut Fariz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cintamu (END)
Ficção AdolescenteIni kisah Putri dan Fariz. Dimana Fariz menikahi Putri hanya untuk balas dendam bukan karna dasar cinta. Kesalah pahaman ini membuat Fariz membenci sosok perempuan yang tidak tau menau perihal kematian kakek Fariz. "Gue jelasin lagi ke lo, gue nik...