13. khodijah mencairkan suasana

968 171 132
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa tersenyum:)
.
.
.
.
.
.

*Jadilah orang yang berakhlak bukan berilmu. Karena yang berilmu belum tentu berakhlak*

*Carilah lelaki yang ilmunya diatasmu,karna jika kamu salah dia akan mengajarimu bukan memarahimu.*

Putri berjalan pelan, kakinya terasa kaku untuk di gerak-kan. Sedari tadi air matanya tak henti-henti membasahi pipinya.

"Yaallah kenapa ini terjadi pada Putri."lirih Putri.

Putri berjalan menuju meja makan, disana sudah ada keluarga Fariz, cepat-cepat dia menghapus air matanya.

"Putri sini sayang"panggil Saroh.

"Iya tante"kata Putri menghampiri.

"Duduk nak"kata Dirga.

"Ra, bang Fariz mana?"tanya khodijah.

"Kak Fariz bentar lagi nyusul"sahutnya sambil duduk.

Tak lama kemudian orang yang di omongin pun tiba, Fariz segera duduk dan menyantap makananya.

"Emmm..., enak banget, ini masakan siapa ma?"tanya Dirga.

"Masakan Khodijah dong pa"jawab Khodijah.

"Masak..., perasaan gak se enak ini deh masakan kamu"kata Dirga.

"Kok papa bilang gitu sih"kesel Khodijah.

"Yaa emng gitu kenyataannya"kata Dirga.

"udah jangan Debat, tu di liatin sama calon mantunya"kata Saroh. "Ini yang masak Putri pa."katanya lagi.

Putri hanya tersenyum malu.

"Masyaallah pantesan enak, rupanya bikinan mantu papa,"puji Dirga.

Dapet pujian dari Dirga, Putri sangat-sangat bahagia.

"Gimana menurut kamu Riz?"tanya Saroh.

"Biasa aja"jawabnya.

"Biasa gimana? orang ini enak banget."kata Dirga.

"Sama aja kayak makanan lestoran, palingan juga dia pesen"katanya lagi.

"Fariz, jaga bicara kamu"tegur Dirga.

"Hmmm"jawabnya.

"Sudah om, lanjut makan aja"kata Putri.

Mereka pun menyantap makanan-nya dengan lahap, sesudah makan Fariz beranjak dari duduknya.

"Fariz mau kemana?"tanya saroh.

"Mau ke kamar ma"jawabnya.

"Loh, anterin Putri dulu nak, ini udah malam"kata Saroh lagi.

"Banyak taksi kan? Kenapa harus aku yang anter"sahutnya

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang