Hai orang baik:)
Sehat-sehat ya.
Selamat membaca, jangan lupa vote sama komen.
Maaciiee❤❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini Putri dan Fariz berada di depan rumah saroh, tadinya Fariz tidak mau ke rumah mamanya namun paksaan dari putri dia akhirnya tiba di sana.
Tok...! Tok...! Tok...!
"Assalamualaikum"
Ceklek
"Waalaikumsalam, eh menantu mama," ucap Saroh tersenyum pada Putri.
Ia pun membalas senyuman mertuanya dan menyalami bergiliran dengan Fariz.
"Kok kesini?" tanya saroh.
Putri memberikan raut wajah cemberut pada mertuanya itu. "Memangnya tidak boleh ma?"
"Bukan begitu nak, memangnya kamu sudah baikan?"
"Sudah ma"
"Yaudah ayok masuk." ajaknya meraih tangan mantunya.
..........
"Assalamualaikum" teriak Anak gadis yang baru memasuki rumah.
"Waalaikumsalam" sahut mereka semua.
"Eehh ada abang kulkas sama kakak ipar cantik," kata Khodijah menghampiri mereka dan menyalaminya.
"Kebiasaan anak gadis mama ini, suka teriak-teriak" tegur saroh pada Khodijah yang tengah duduk di sampingnya.
"Moga-moga Aila pas udah gedek gak kayak mbaknya," ujar Fariz melirik adiknya.
"Yeee, pasti sama lah, orang Khodijah anaknya kalem, baik, pintar, penyayang, sopan pokoknya komblit dah" jelasnya pada abang kulkasnya itu.
"Kebalik."
"Ihh mana ada abang"
"Eehhh sudah-sudah jangan berantem. Putri sini, Aila biar mama yang gendong." saroh meraih bai mungil yang sedari tadi duduk di pangkuan Putri.
"Jadi kapan kalian mau ngasih mama cucu? " tanya Saroh, membuat kedua pasangan itu menegang.
"IsyaAllah kalo allah sudah mempercayai Fariz dan Putri menjadi orang tua pasti di kasih ma," ucap Fariz berusaha menetralkan kegugupan di wajahnya.
"Iya kan sayang" Fariz mengelus tangan Putri yang tengah menunduk. Ia tau bahwa saat ini istrinya sedang malu.
"I-iya mas" gugupnya.
Yaelah paris-paris bisa ae lu, gimana mau di titipin anak sama allah, orang lunya aja belum apa-apan bini lu"v
"Amiin, semoga kalian cepet di kasih sama allah"
"Amiin"
"Mama tinggal dulu ya mau nidurin si kecil ini," ucap Saroh kemudian meninggalkan mereka.
"Aciiieeeh kakak ipar pakek gugup segala lagi" sindir Khodijah memainkan kedua alisnya saat Putri melihat dirinya.
"Dapat salam dari maulana" Fariz melihat adiknya itu, perubahannya secepat itu berubah kala mendengar nama maulana.
"Pakek malu-malu segala lagi" sindir Fariz membalas ejekan Khodijah pada Istrinya.
"Issshh apaan sih bang" kesel Khodijah.
Putri yang melihatnya pun mengukir senyum di bibirnya. Khodijah masih seperti yang dulu, ceria dan apa adanya. Jadi kangen masa-masa sekolah main bertiga sama Khodijah dan amelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cintamu (END)
Dla nastolatkówIni kisah Putri dan Fariz. Dimana Fariz menikahi Putri hanya untuk balas dendam bukan karna dasar cinta. Kesalah pahaman ini membuat Fariz membenci sosok perempuan yang tidak tau menau perihal kematian kakek Fariz. "Gue jelasin lagi ke lo, gue nik...