2. bertemu

3K 409 134
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa tersenyum
.
.
.
.
.
.
.
.
Sebelum baca klik bintangnya dulu ya kaka:)

Terima kasih:)

Jam pulang sekolah pun tiba, siswa dan siswi berebutan keluar kelas. lorong-lorong sekolah pun ramai dengan anak-anak yg sudah ingin cepat-cepat pulang.

"Ra, tadi kamu kemana. Kok gak nyusul kita ke lapangan?" anya Amelia.

"Hem, bener banget tu, kemana coba. Aku nungguin kamu lo,"sahutnya Khodijah.

"Bukan cuma kamu yaa, aku juga nungguin ustadzah cantik ini," kata Amelia sambil mencolek dagu milik Putri.

"Oky, Amol. kita berdua, bukan aku." sahut khodijah dengan tegas.

"Amel ya, bukan Amol, Dijah"

"Khodijah bukan Dijah." sinisnya khodijah.

"Panggilan sayang." Amel tersenyum.

"Oky, jadi. Amol panggilan sayang juga," balas Khodijah

Putri hanya terkekeh melihat tingka sahabatnya itu, walaupun mereka seperti tom and jerry tapi mereka yg selalu buat Putri tersenyum.

"sudah, kalian jangan ribut," kata Putri.

"lagian, dia manggil aku Amol Ra." adunya Amelia.

"Kamu juga manggil aku Dijah" balas Khodijah.

"Nama kamu tu susah, jadi biar gampang, panggil Dijah. iya gak Ra?"

"Yaudah kamu Amol juga"

"Namaku bukan Amol, tapi Amelia. Jika kamu ingin memanggilnya separuh, jadi Amel atau lia. Amol? ngambil nama dimana itu, tidak ada huruf o dalam nama Amelia."jelasnya dengan gerak gerik tangannya.

"Sudah ih jangan berantem, kalian mau pulang bareng, atau aku tinggal"

"Bareng lah." jawab serempak.

"Baikan dulu"

"Hemm iya ustadzah cantik, lagian kita gak ribut kok cuman becanda, iya gak mel" kata khodijah

"iya dong "

Kemudian mereka berdua perpelukan

Parkiran

"Dijah,amelia tunggu deh tuspin aku keknya jatuh"kata putri

"loh kok bisa"

"yaudah cari yok"ajak amel

"gak usah kalian tunggu disini aja, kayaknya ketinggalan di kelas de"kata putri " aku ke kelas dulu yaa"kemudian berlalu

"hati hati ra"jawab serempak

Dalam kelas

Putri tengah berputar putar mencari keberadaan tuspinya itu, masalahnya itu adalah pemberian dari abangnya iya harus menemukanya.

" nahkan ketemu"mengambil tuspinya yg tergeletak di lantai " untung aja gak ilang"kemudian memasangnya di bahunya

Putri pun bergegas keluar kelasnya iya tak enak pada kedua sahabanya yg pasti sudah lama menunggu di parkiran, putri pun menutup pintu kelasnya dan berjalan tiba tiba

Brukk......

Putri menabrak seseorang

"astagfirullah maaf maaf aku tidak sengaja"kata putri meminta maaf

" kalo jalan bisa pakek mata gak" ucapnya kemudian mendongak

"lo, kakak"serempak

"lo kalo jalan bisa pakek mata gak"marahnya

" jalan itu pakek kaki kak kalo mata untuk melihat" kata putri lirih

"ngejawab aja terus"

"sekali lagi maaf kak, dan ini bukunya yang jatuh"memberikan buku buku milik fariz

"gara gara lo waktu gua terbuang dan liat baju gua jadi kotor"

"perasaan aku tidak menabrak kaka sampek jatuh deh kenapa malah bajunya yg kotor"ujar putri

"terserah lo, dasar wanita pembawa sial"

Putri tak berniat menjawab omongan laki laki itu, air matanya tak terasa membasahi pipi cabinya itu, dia sudah menahanya agar tak keluar dan sepertinya air matanya tidak bisa di ajak kerja sama, putri memilih pergi dari tempat itu

"kata kata itu"ucapnya dalam hati

"rara kamu kenapa"tanya amelia

Putri yang menyadarinya bergegas menghapus air mata yang membasahi pipinya "aku gak papa kok"

"kamu nangis? "tanya lagi

"enggak aku cuman kelilipan mel, oh iya dijah mana"tanya putri mengalihkan pembicaraan

"ohh dijah, tadi di telfon abangnya katanya mau balik bareng"jawab amel

"ohhh gitu yaudah yuk pulang" ajak putri

Dalam mobil

"oh iya raa kamu tau gak cowok yang bikin hebo anak anak di lapangan tadi ternyata abangnya khodijah"kata amelia heboh

"oh iya"tanya putri memastikan

"iyaa, sumpah abangnya ganteng banget pokoknya sempurnah banget deh"kata amel "kok bisa yaa khodijah punya abang se sempurna dia" kata amelia senyum senyum sendiri

"yaallah kenapa aku harus dengar kata kata itu lagi, apa aku emng pembawa sial"ucapnya dalam hati

"raa kamu dengerin aku gak"tanya amel

"hemm iya aku denger kok, maaf yaa aku kurang fokus"jawabnya lemas

"tapi kamu gak papa kan, kok kamu pucet banget sih" memegangi tangan putri

"aku gak papa kok"jawabnya memejamkan mata

Rumah putri

"assalamualaikum bunda"teriak putri, suasana hatinya mungkin sudah membaik karna hiburan dari amelia di sepanjang perjalanan

"waalaikumsalam, kaka udah pulang"bertanya

"bunda"putri langsung memeluk bundanya

Yah seperti itulah putri dia selalu bermanja manja pada bundanya. Ayolah putri az zahra kamu sudah dewas macam anak kecil saja

"kenapa sayang?"tanya bunda

"gak papa kangen aja sama bunda"jawabnya

"yasudah kamu ganti baju sana"ucapnya melepas pelukan

"bun abang sudah pulang? "tanyanya

"sudah,mungkin lagi ada di kamarnya"jawab

"yaudah putri ke kamar dulu ya bun"

"hati hati"

Putri bukanya ke kamarnya malah bemberhentikan langkahnya di depan kamar abangnya itu kemudian putri memasuki kamar abangnya

"abang"rengek putri

"hay adik abang, udah pulang"

"sudah"menyalami tangan zaky

"kenapa mukanya kok di tekuk gitu"tanya zaky

Putri tak menjawab iya hanya menangis dan memeluk abangnya

Bersambung.......

Heheh maaf ya kalo ceritanya gak jelas
Semoga kalian suka ya

Jangan lupa klik bintang sama komen

Terimakasih:)

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang