Halo...!
Gimana kabarnya?Aku harap kamu baik ya,
Udah tahun 2022 aja ni, gak kerasa ya, kita udah lewatin banyak hal di tahun 2021, semoga di tahun ini kita bisa lebih baik lagi:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ruang tamu itu nampak ramai dengan kedatangan keluarga besan. Fatima sangat heboh menyiapkan hidangan untuk mantu dan anaknya yang akan segera datang.
"Jeng, aku gak sabar deh. Kira-kira ada apa ya kok kita sampek di suruh kumpul gini" ucap Saroh.
"Semoga kabar baik jeng" sahut Fatima tak kalah semangat.
Di ruang tamu itu, mereka saling berbincang, saroh dan Fatima yang tak sabar menunggu kedatangan Putri dan Fariz. Aziz dan Arga yang tengah mengobrol tentang bisnis. Sementara Khodijah iya berada di taman rumah bersama Maulana dan Kaila.
"Ewweekk... ewwwwekk...."
"Dek Ai kenapa hem?" tanya Khodijah berusaha menenangkan anak itu.
"Mau susu kali" ucap Maulana yang langsung mendapat hadia pukulan dari Khodijah.
" huu, sakit!" ringisnya kesakitan.
"Bilang apa tadi?!" tanya Khodijah dengan suara ngegas.
"Susu!" sahut Lana tak kalah keras. Ia meraih botol susu milik Aira. "Ni!"
Khodijah memutar bola matanya malas, kenapa akhir-akhir ini fikirannya jadi sensitif.
"Dek Ai, haus ya nak, nih minum" ucap Maulana seraya bersikap lucu di hadapan Anak kecil itu.
"uweekk... Uweeekk" tangis Aira yang tak mau meminum susu.
Seketika Maulana meraih tubuh mungil itu dan mengendongnya, Ia bersenandung mengucap sholawat menenagkan Aira.
Mata Khodijah menangkap kejadian itu di hadapannya, senyumnya kini mulai mengembang, rasa kagum itu kembali muncul setelah sekian lama ia ingin kubur dalam-dalam rasa itu.
Ia tersenyum memandangi Maulana yang tengah menimang-nimang Aira. "Udah cocok banget jadi papa dari anak gue" gumam Khodijah membuat Maulana melihat dirinya.
"Bilang apa?" tanya Maulana.
"Aahhh enggak kok" sahut Khodijah, ia beralih membenarkan kerudungnya.
"Lo suka ya sama gue," goda Maulana.
"A-apaan sih, enggak kok" alibi Khodijah.
Mendengar itu Maulana hanya memajukan bibirnya memberi sikap tak percaya pada perkataan Khodijah barusan.
"Udah itu dek Ai-nya nangis lagi" ucap Khodijah mengalihkan pembicaraan.
"Orang udah tidur"
"Mana?"
"Ni" Maulana berjalan mendekati Khodijah, supaya perempuan itu tau kalau adiknya benar-benar tertidur di gendongan Maulana.
khodijah melihatnya dan memang benar, anak kecil itu tengah terlelap di gendongan Maulana.
"Gemes banget sih bibirnya dek" seru Khodijah saat Aira melumat bibirnya sendiri.
"Sama kek lo" ucap Maulana tepat di telinga Khodijah, karna jarak keduanya saat ini sangat dekat.
Seketika Khodijah menghindar "Apaan sih"
"Becanda kali, baperan banget" Ucap Maulana sedikit tertawa geli melihat tingkah Khodijah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cintamu (END)
Teen FictionIni kisah Putri dan Fariz. Dimana Fariz menikahi Putri hanya untuk balas dendam bukan karna dasar cinta. Kesalah pahaman ini membuat Fariz membenci sosok perempuan yang tidak tau menau perihal kematian kakek Fariz. "Gue jelasin lagi ke lo, gue nik...