8. pengakuan

1.4K 228 86
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa tersenyum:)

Seperti biasa klik bintang sebelum membaca

Typo bertebaran di mana mana

Terimakasih orang baik:)

"aku tidak tahu bagai mana kedepannya nanti yang aku ketahui allah sedang merencanakan kebahagian untukku"

Putri az-zahra

Setelah kepulangan keluarga dirgantara putri dan ayah bundanya duduk di sofa. Putri hanya duduk melamun dia masih memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu.

"nak kamu kenapa?"tanya fatima

"ahh gak papa bund"kata putri tersadar

"kamu terpaksa menerima lamaran fariz?"tanya sang ayah

"enggak kok yah"jawabnya

"ada apa nak cerita sama bunda"kata fatima tersenyum

"bun maaf putri mau nanya sesuatu boleh?"kata putri menatap ibundanya

"tentu, kamu mau nanya soal apa"

"apa benar bunda yg suda membunuh kakek kak fariz? "tanya putri menunduk

Seketika wajah fatima dan aziz menjadi tegang dari mana putrinya tau tentang masalah itu. Air mata fatima lolos begitu saja,sudah cukup dia tak kuat menahan air matanya.

"bunda jawab putri"katanya ikut menangis

"dari mana kamu tau itu putri"tanya fatima

Putri hanya terdiam dia tidak tau harus jawab apa "jawab bunda putri"

Putri hanya bisa menangis tidak mungkin dia bilang kalo tau dari fariz, putri takut membuat masalah besar buat keluarga dan keluarga fariz

"hiks.... pu...putri hanya bertanya pada bun...bunda hiks... "tuturnya

"sudah nak jangan nangis"kata aziz merangkul putri

"putri maafin bunda, bunda gak maksud buat bentak kamu"mendekat pada putri "bukan saatnya kamu tau masalah ini nak"katanya

"bun putri udah dewasa,putri berhak tau bun"

"baik bunda cerita, bunda perna bekerja di rumah arga dan saroh, bunda bekerja merawat ayah dirga yang lumpuh saat itu bunda ingin memberinya obat,tiba tiba tuan surya kejang kejang dan setelah di periksa obatnya bukan obat yg biasa obat yg di kasih bunda ternyata obat itu racun hiks... Saat itu mereka sekeluarga mencari tau siapa yang menukar obatnya"kata fatima bercerita pada putri

"tapi nak percaya sama bunda bukan bunda pelakunya"kata fatima mengelus pipi putri

"hiks... tapi si...siapa bun"tanya putri

"bukan saatnya kamu tau nak"kata fatima

"sudah kamu tdr ini sudah malam besok kamu sekolah"kata ayah putri.

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang