19. tersiksa

3.2K 209 252
                                    


Assalamualaikum.

Jangan lupa ninggalin jejak ya:)

.........

Sementara di ruangan itu Fariz hanya duduk santai di kursi.

"Riz,lo gak kejar istri lo?"tanya Raka.

"Biarin aja"sahutnya.

"Lo tega banget, setidaknya lo kejar dia dan jelasin kesalah pahaman ini!"bentak Raka.

"Lo ngapain bentak-bentak gue?"

"Ya biar lo sadar kalo perbuatan lo itu salah."ujarnya.

"Lo gak usah ikut campur urasan rumah tangga gue!"ketusnya.

"Fariz, benar kata Raka sebaiknya lo susul Putri"ucap Damar.

"Udah lah, gak usah di paksa kalo Fariz-nya gak mau."ketus Dira.

"Dira, bukanya lo bilang kalo lo itu se"

"Raka udah cukup!" teriak Dira

"Terserah kalian berdua aja. "kesal Raka meninggalkan tempat itu dan di ikuti Dafa.

🍁🍁🍁

Putri duduk di bawah pohon besar, sedari tadi dia menunduk menangis, air matanya tak henti-henti keluar.

Hatinya bagaikan di iris pisau yang tajam, perih sekali. saat Putri melihat laki-laki yang kemarin baru resmi menjadi suaminya itu bermesraan dengan perempuan lain.

Bukan, dia bukan perempuan lain, dia sepupu Putri sendiri, dia bingung kenapa Dira tega melakukan itu semua pada Putri.

"Hiks...  Hiks...  Yaallah hati Putri sakit sekali"tangisnya.

"Kenapa mereka tega sama putri hiks... "

Khodijah sedari tadi mencari keberadaan kakak iparnya itu. Dan dia menemukan putri sedang duduk di bawah pohon besar.
Khodijah menghampiri putri. "Raa"sapanya duduk.

"Dijah"cepat-cepat Putri menghapus air matanya.

"Gak papa, kamu nangis aja. aku tau, hati kamu sakit sekali melihat kelakuan bang Fariz."ucap Khodijah mengelus tangan Putri.

Tak ada kata yang keluar dari bibir Putri, dia memilih memeluk tubuh Khodijah, dan Khodijah pun membalas-nya.

"hiks... Aku takut Dijah"

"Takut kenapa?"

"Aku takut kak Fariz ninggalin aku, dan memilih Dira" ucapnya yang masih nyaman di pelukan Dijah.

Perlahan Khodijah melepas pelukan-nya dan mengusap jejek air mata di pipi Putri "sudah jangan menangis, aku tidak akan membiarkan itu terjadi" tururnya dengan lembut.

Putri hanya terdiam menatap Khodijah, sesekali bibirnya tersenyum walaupun hatinya sedang sakit.

"Kamu kenal sama perempuan itu?" Tanya Khodijah.

"Dia sepupu aku"

Khodijah menatap tak percaya, ternyata perempuan yang berpelukan dengan abangnya adalah sepupu Putri.

"Yasudah ayok pulang"ajak-nya. "Aku akan ceritakan semua pada mama, biar kak Fariz di marahin"

"Jangan Dijah"pintanya.

"Kenapa? biar Bang Fariz di marahin sama mama, aku juga kesel banget sama bang Fariz"

"Jangan Dijah aku mohon, aku gak mau kak Fariz di marahin sama mama. Aku juga gak mau buat mama kepikiran sama masalah ini"

Setulus Cintamu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang