Bab 34.

1.4K 78 4
                                    

"Menikahimu menyempurnakan hidup dan mimpiku"

----

---

Athar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athar.P.Nst : Rindu itu...Kamu

100❤ 50 comment

Annisahnst: Rindu cie. . . @DorAyudia
AisyahAy: tag2 @DorAyudia

Nisrina Arabella: Wah. . .wah pasti ada yang baper.
Rumibaihaqi: Pengantin baru yang

Sameera.k: Apa nih? Tag dong orangnya @Athar.P.nst
NisrinaArabella: bantu tag @DorAyudia

Alby.A.hsb: Jarang nge-Post, sekalinya post menghebohkan.
RasyaAlRasyid: Selamat datang di dunia para suami bro.
Rumibaihaqi: Elah, orangnya ngilang lagi.
Alby.A.hsb : Jangan berisik
Rumibaihaqi: Lah, elu yang berisik

Naraya.A.Riyadi: Gue yakin ada yang jingkrak kesenangan wajahnya nongol di feed lu @Athar.P.nst
Sameera.K: Saking senangnya bisa kayak orang gila ya
NisrinaArabella: pada akhirnya Athar nge-bucin juga.

DorAyudia: MasyaAllah. Suamiku❤
Sameera.K: MasyaAllah. Senang kan lu.
DorAyudia: Iri bilang boss
Sameera.K: Uek
NisrinaArabella: Uek (2)
Naraya.A.Riyadi : Uek (3)
DorAyudia: kenapa?Kenapa? Udah pada berapa bulan?

---

Dora tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang melengkung sejak tadi. Hanya sebuah foto yang entah kapan diambil suaminya dari ponselnya, perasaannya sebahagia itu. Terutama saat membaca captionnya perasaannya serasa melayang.

Bisa dibilang Athar bukan suami romantis. Tapi perlakuannya selalu membuat Dora baper. Jika ditilik lagi ini kali pertama wajahnya nangkring di feed suaminya. Entah dapat ide darimana suaminya itu.

"Assalamu alaikum,sayang." sapanya begitu mengangkat panggilan suaminya.

"Waalaikum salam. Di gerai?" tanya Athar memperhatikan sekeliling istrinya.

"Iya,baru selesai dari dapur tadi."

"Pengen bolu pisang,"

Dora tersenyum memandangi wajah suaminya yang menatapnya sejak tadi. "Kalau pengen kenapa nggak beli disana?"

Athar menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat letih. Kantung matanya hitam padahal pelatihan baru jalan setengah. "Nggak seenak buatan Adek." Dora mengulum senyum mendengar jawaban suaminya. Hatinya semakin menghangat.

"Nanti Adek buatin deh special."

"Benar,ya?"

"Iya,dong." Dora mengusap wajah suaminya lewat layar. "Istirahat yang cukup dong sayang. Ntar malam nggak usah video call ya."

Terjalin kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang