"Jangan sibuk mulu, Luangkan waktumu untukku. Aku rindu"
- Dora Ayudia -
••
•
---
Seminggu sudah Athar ikut pelatihan kerja ke daerah. Dan selama ini komunikasi mereka tidak selalu intens lantaran sibuknya Athar disana.
Tapi tiap harinya pria itu tak lupa menghubunginya meski hanya beberapa menit.
Athar Pra: Ini baru istirahat mau makan. Disini panas banget.
Dora Ayudia: jangan lupa pakai sunblocknya sayang,
Dora menghela nafas. Pesannya masih centang satu. Diliriknya jam yang sudah hampir pukul 1 siang.Memasukkan ponselnya, Dora membereskan barang-barangnya. Dia sedang tidak mood di dapur. Daripada mengacau mending dia keluar.
Dilajukannya mobilnya ke rumah sahabatnya. Sudah hampir dua minggu dia tidak berkunjung.
Dora mengucap salam dan tidak lama kemudian pintu terbuka. Menampilkan sahabatnya yang tersenyum manis.
Setelah menikah Ara yang tergolong pelit senyum kini semakin sering menebar senyumnya. Sahabatnya itu terlihat bahagia dengan pernikahannya. Sebagai sahabat Dora ikut bahagia melihatnya.
Memiliki lelaki yang mencintainya dan punya anak yang lucu hidupnya terasa lengkap. Dora berharap dia juga akan hidup bahagia seperti itu kelak.
"Assalamu alaikum."
"Waalaikum salam. Masuk yuk. Aku lagi masak nih," keduanya saling berpelukan dan masuk ke dalam rumah.
"Asyik di masakin ibu guru," kedua sahabat itu berjalan ke arah dapur. Ara tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Semua sahabatnya sangat menyukai masakannya.
"Baby boy mana nih?" Dora celingukan mencari anaknya Ara.
"Lagi tidur. Jangan diganggu masakan gue masih banyak,"
"Duileh Bu masih galak aja. Udah punya buntut juga,"cibir Dora. Ara mengendik cuek.
"Biarin," Dora terkekeh mendengar balasan sahabatnya. Meski sering senyum tapi galaknya Ara tidak pernah hilang. Masih tetap sama.
"Masak apa sih?!" Dora bertanya sambil duduk dan mengupas jeruk yang ada diatas meja.
"Sop ayam, tahu nugget, ayam bakar madu,pepes ikan, sayur being, dan sambel,"
"Widih mantap. Pantes laki lu bahagia orang di masakin terus,"
Mendengar pujian Dora, Ara tersenyum. "kamu juga kalau nikah harus gitu. Masak buat suami dan ngurusin dia."
"Aku nggak bisa masak Ara sayang,"
"Bisa. kamu hanya males belajar aja. Yakin deh suami muji masakan orang lain itu nyesek,"
"Masa sih? susah nggak sih masak itu?"
"Nggak susah. Kayak kamu buat kue aja. Pelan-pelan aja belajarnya. Nggak ada yang instan. Persis kayak kamu belajar buat kue dulu."
"Nanti aku coba deh,"
Tidak lama kemudian terdengar salam. Ara langsung bergegas ke depan menyambut suaminya. Ara dan Alby berjalan bergandengan. Dora tersenyum melihatnya. Dora selalu menyukai interaksi mereka yang tampak manis.
"Eh ada Dora. Apa kabar?"
"Baik. Sebaliknya gimana bang?"
"Baik juga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjalin kembali
Romance#Seri kedua ceria ceriwis hijrah√ Kisah Dora Ayudia Harahap, si princess cantik sahabat baik Naraya. Sipenggila tas dan barang branded lainnya. Meski terkenal gila belanja, tapi gadis itu tergolong mandiri. Usaha bakery yang dirintisnya bebe...