" Kalau kita bisa Kenapa harus orang lain? "
- Dora Ayudia -
••
•
---
Bersama Athar, banyak hal positif yang didapatkan Dora. Hal-hal kecil nan remeh tapi ternyata menghasilkan peraaaan bangga kala berhasil mengerjakannya.
Seperti membereskan tempat tidurnya. Dulu sekali, bangun tidur Dora langsung ke kamar mandi dan setelah itu berangkat kerja. Masa bodo dengan kamarnya yang berantakan. Toh ada mbak gitu pikirnya.
Tapi semua berubah sejak melihat Athar begitu telaten membereskan kamarnya. Yang bahkan jauh lebih rapi dari kamarnya sendiri. Perlahan, Dora mulai belajar sendiri dan keterusan sampai sekarang.
"Tau-tau udah berlalu beberapa bulan," monolognya memperhatikan kamar bernuansa putih dan abu itu.
Pikirannya menerawang jauh, putusnya hubungan mereka memang membuatnya menangis selama beberapa hari. Tapi setelah itu Dora mulai menjalani harinya seperti biasa.
Meski harus diakui orang terdekatnya Dora hidup sudah seperti robot. "Binar di matamu menghilang bersama kandasnya hubungan kalian," komentar Bella pada suatu waktu.
"Ah, biasa aja kok," elaknya. Dan Bella memilih tidak memperpanjang lagi.
Mereka tau gimana hancurnya Dora. Jadi sebisa mungkin topik tentang Athar jarang mereka bahas. Meski terkadang Sameera gatal juga ingin meledek.
"Kemaren gue ke kantor capil guys," songong Bella saat mereka sedang berkumpul malam itu.
"Terus. . . terus," semangat Sameera. Dora sendiri sudah mencibir dan berwajah masam.
"Kecewa sodara-sodara dia lagi dinas keluar,"
"Yaaah," Ara mendramatisir keadaan. Dora menggelengkan kepala melihat Ara ikut-ikutan gila bersama yang lain.
"Kurang kerjaan banget sih bahas dia,"komentar Dora tanpa sadar.
"Siapa tau kamu pengen tau kabar dia kan kita berbaik hati nyariin kabar dia," Sameera sok polos.
"Kayaknya kalian emang kurang kerjaan," yang berhasil menerbitkan tawa sahabatnya.
Setidaknya meski mereka selalu kompak meledeknya, mereka yang selalu ada disaat fase terburuknya.
Disitu Dora sadar kalau kandasnya hubungannya juga ikut menyisakan kesedihan bagi sahabatnya. Mereka sangat menyesalkan bubarnya hubungannya dengan Athar.
***
Entah perasaannya atau bukan, sejak beberapa bulan terakhir sahabatnya semakin banyak meluangkan waktu untuknya. Sekalipun nggak selalu lengkap tapi salah satu dari mereka selalu menemaninya.
"Kita mau kemana sih?"
"Jalan yuk! Nyari makan." Dora memperhatikan jam. Lewat pukul 7 malam.
Alby sedang ada kerjaan keluar kota. Dan bisa dipastikan bumil satu itu akan merecokinya. "Ntar suami lu ngomel,"
"Gue udah izin," memang susah menolak bumil satu itu persiapannya selalu paripurna.
Seperti saat ini dibalik jilbab lebarnya sudah ada jaket yang melapisinya. Kehamilan Ara sudah memasuki trimester kedua.
"Padahal pengennya naik motor,"
"Bumil nggak usah banyak mau,"
Keduanya sama-sama diam di dalam mobil yang dikenderai Dora. Sejak hamil Ara memang jarang menyetir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjalin kembali
Romantika#Seri kedua ceria ceriwis hijrah√ Kisah Dora Ayudia Harahap, si princess cantik sahabat baik Naraya. Sipenggila tas dan barang branded lainnya. Meski terkenal gila belanja, tapi gadis itu tergolong mandiri. Usaha bakery yang dirintisnya bebe...