"Bertahanlah bersamaku, kita lalui semua ini"
- Dora Ayudia -
•
•
•
---
Dora memang belum mengiyakan untuk dekat dengan Lucky. Namun juga tidak melarang pria itu mendekatinya. Terlihat jahat memang.
Dia sudah berubah pikiran. Jika awalnya tidak mau menjadikan Lucky loncatan move on maka sekarang dia menarik ucapannya. Lagipula Lucky yang menawarkan diri.
"Capek banget rasanya ngurusin kerjaan." beber Lucky kala mereka bertemu makan siang.
"Tiap kerjaan selalu ada tantangannya, kan?"
"Iya sih, tapi makin hari makin nggak jelas aja."
Dora tidak tau harus berbuat apa. Secara dunia mebel tidak dimengertinya. "Gimana sama renacamu yang buka perkebunan jati?"
"Kayaknya gagal mengingat masa panennya paling cepat kisaran 10 sampai 15 tahun."
"Selama itu?" kaget Dora
"Umur segitu baru bisa dipakai buat mebel. Bahkan lebih baik yang berumur 20 tahun."
"Bakalan balik kayak dulu lagi dong beli kayunya baru di olah."
"Iya," angguk Lucky "Mana harganya makin mahal terus peminatnya makin menurun lantaran tingginya harga jual."
Lucky dan keluarganya punya bisnis mebel terbesar di kota mereka. Meski berkecimpung di bidang yang sama Lucky sudah memisahkan diri dari usaha keluarga dan memilih membuka usaha sendiri meski dibidang yang sama.
"Harahap group gimana?" merujuk pada perusahaan sang ayah yang bergerak di ekspedisi pengantar barang yang sudah skala internasional. Selain itu keluarganya juga terkenal dengan pemilik ratusan kontrakan premium diberbagai kabupaten di kota mereka.
"Nggak tau pasti sih. Kan aku nggak ikut mengelola." jawab Dora diplomatis. Sejauh ini dia cuma taunya hasil laba yang masuk ke rekeningnya.
"Nggak ikut jadi salah satu dewan direksi?"
Dora menggelengkan kepala "Itu urusan kedua saudaraku dan lagipula aku nggak tertarik."
Melihat keengganan Dora membahas bisnis keluarga Lucky akhirnya membahas hal lain. Namun entah disadari atau tidak pembahasan ini terasa membosankan untuk Dora.
Dora inginnya pembahasan remeh dan santai disela kesibukannya yang semakin tak kenal waktu. Bukan malah mendengar ocehan tentang kerjaan.
"Aku ngerokok ya!" tanpa mendengar persetujuan Dora- Lucky sudah memantik api dan menyalakan rokoknya.
Dora memilih menutup hidung dan akhirnya terbatuk-batuk. Sontak Lucky mematikan rokoknya dan merasa bersalah pada Dora.
"Sorry, sorry, aku nggak tau kamu nggak tahan asap rokok."
***
Hari-hari monoton kembali dijalani Dora. Selain di bakery dan mengahabiskan waktu bersama sahabatnya ya bersama Lucky.
"Kamu pacaran nggak sih sama Lucky?" kepo Bella kala mereka pertemuan rutin yang diadakan di rumah keluarga Dora.
"Nggak,"
"Terus?" kali ini Sameera ikutan penasaran.
"Teman doang," cueknya dibalas dengan decakan malas sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjalin kembali
Romance#Seri kedua ceria ceriwis hijrah√ Kisah Dora Ayudia Harahap, si princess cantik sahabat baik Naraya. Sipenggila tas dan barang branded lainnya. Meski terkenal gila belanja, tapi gadis itu tergolong mandiri. Usaha bakery yang dirintisnya bebe...