" Aku tau mendapatkanmu susah, tapi sebanding dengan hasilnya"
-Unknown-
••
•
---"Tebak gue ketemu siapa?" Dora mengernyitkan alis tanda tak mengerti.
"Ih, lo, bakalan kaget kalau gue kasih tau." Sameera masih terus mengoceh dengan mulut penuh makanan. Sedang Dora terlihat malas meladeni sahabatnya.
Temannya itu sedang menunggu suaminya untuk menjemputnya bersama Kafka. "Nggak asyik,lo!" cebiknya tak suka."Siapa?" tanya Dora dengan ogah-ogahan. Malas meladeni drama ngambek Sameera. Otaknya sedang malas berpikir.
"Athar dong." bangganya yang justru berhasil membuat Dora terdiam. "Btw, doi makin cakep loh."
"Ketemu dimana?" Sameera berdecak tak habis pikir dengan pertanyaan tak berfaedah sahabatnya.
"Lupa. Kalau gue sama laki gue ke Pemda makanya nitipin Kafka." Dora meringis menyadari kebodohannya. "Ckck, otak lo makin jongkok aja." sadisnya. Dora mendelik dikatain begitu.
"Tau gitu harusnya ajak Kafka. Katanya dia kangen Om Atharnya."
"Kafka apa tantenya?"goda Sameera yang dibalas lirikan sadis Dora.
"Just info, sebelum lo nanya dia nggak nanyain lo," Dora memutar bola matanya hanya untuk menutupi perih yang tiba-tiba merayapi hatinya.
"Lagian buat apa juga dia nanyain gue." mendengar jawaban ketus Dora, Sameera tau dia seharusnya tidak memperparah hatinya Dora.
"Walau udah berakhir nggak masalah kalau kalian jalin silaturahmi sebagai saudara,"
"Buat apa? Hanya untuk melihat kalau dia udah move on dari gue?"
***
Walau sudah diabaikan, namun nyatanya Dora tidak bisa melupakan begitu saja percakapannya kemaren sore dengan Sameera.
Dibukanya balkon kamar dan menarik kursi lantas menghempaskan bokongnya disana. Pandangannya menerawang jauh. Melintasi masa saat dia masih memiliki pria itu.
Bohong rasanya Dora baik-baik saja mendengar Athar tidak memperdulikannya lagi. Yang artinya pria itu sudah move on darinya.
Sementara dirinya? Masih berkubang dengan sesal dan patah hati. Lucu memang dia yang memutuskan dia yang patah hati. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya
Ponselnya berdering, Dora memilih mengabaikan. Tidak punya tenaga untuk mengangkat panggilan tersebut. Nanti juga mati sendiri.Namun ternyata si penelpon tidak menyerah. Tepat didering kelima akhirnya dengan langkah tak suka Dora bangun dan menyambar ponselnya di atas nakas.
"Hallo!" nada suara tak senangnya tidak bisa ditutupi saat mengangkat panggilan tanpa melihat ID si penelpon.
"Hai,Ra! Ganggu ya?" sadar telah melampiaskan emosinya pada orang yang salah Dora berdehem menetralkan suaranya.
"Hai, Juga, ky."
"Kelihatannya moodmu nggak baik,"
"Nggak sih. Capek aja. Ada apa?"
"Besok siang aku jemput ya. Lunch bareng."
"Baiklah." Dora melemparkan ponselnya ke kasur, menutup pintu balkon dan mengubur dirinya dalam selimut.
![](https://img.wattpad.com/cover/168852118-288-k773667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjalin kembali
Romance#Seri kedua ceria ceriwis hijrah√ Kisah Dora Ayudia Harahap, si princess cantik sahabat baik Naraya. Sipenggila tas dan barang branded lainnya. Meski terkenal gila belanja, tapi gadis itu tergolong mandiri. Usaha bakery yang dirintisnya bebe...