"Aku kurang menyukai titik karna tak berseru dan tidak bertanya. Namun mengakhiri segalanya."
-Athar prayoga-
•
•
•
---
Dora mulai lelah akan hubungan mereka. Bahkan sudah hampir sebulan keduanya tidak berkomunikasi. Tidak ada pesan atau telpon lelaki itu sama sekali.
Terkadang Dora ingin menghubungi duluan tapi mengingat pertengkaran terakhir mereka Dora membatalkan niatnya.
Pagi ini dengan memakai dress panjang lengan pendek Dora mendatangi gerainya yang di luar kota. Dia perlu mengecek beberapa hal disana.
Dia merasa aneh sendiri, dulu saat galau Dora akan melampiaskannya dengan belanja atau travelling sendirian. Tapi sekarang semua itu tidak berminat lagi untuknya. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja.
Bahkan hampir sebahagian pesanan dia mengerjakan sendiri. Karyawannya sampai keheranan melihat boss mereka menjadi gila kerja begitu.
"Ini pesanannya,mbak."
"Makasih,ya."
Dora menatap lurus ke depan. Setelah berpikir lama akhirnya dia memutuskan hal yang paling berat untuknya.
"Udah lama?" tanya Athar begitu mendudukkan dirinya di hadapan Dora.
Dora melirik sekilas"Baru aja. Aku belum pesanin kamu apa-apa," Athar menaikkan alisnya. Biasanya Dora akan langsung memesankan untuknya.
"Oke," putusnya dan memanggil pelayan yang berada di dekat mereka.
Athar menyebutkan pesanannya. Dan sepanjang itu Dora tidak membuka suara dan sibuk memandangi hal lain. Bahkan sama sekali tidak melirik Athar.
"Masih marah?" tanya Athar lembut.
Dora menghela nafas berat dan memandang Athar dengan sendu sebelum akhirnya beralih.
"Kamu nggak capek?" Athar diam saja membiarkan Dora menuntaskan yang berada di benaknya.
"Aku punya mimpi nikah muda dan sepertinya kamu belum ada niat kesana." Athar menegang mendengarnya dan rahangnya sedikit mengeras.
"Kenapa nggak kita akhiri aja sampai disini?"
"Dora," peringat Athar dengan nada suara dingin yang baru pertama kalinya didengar Dora.
"Aku capek kita berantem terus dan selama ini solusinya nggak pernah ada."
"Tapi nggak gini caranya,"
"Kita sama-sama punya mimpi tapi diperjalanan waktu ternyata mimpi kita tidak sejalan. Kenapa kita harus memaksakan?"
Athar diam dan menunduk. Bahunya terkulai lemas. Sorotnya menyendu dan jelas sekali terluka. Dora memalingkan wajahnya tidak sanggup melihat kehancuran di mata pria itu.
"Apa kamu nggak bisa bertahan lagi?"
Dora menggeleng lemah sekali. Sebulir air matanya menetes tanpa sadar yang cepat-cepat disekanya. Athar terdiam cukup lama sebelum menegakkan tubuhnya.
"Baiklah," putusnya lemah. Bahkan matanya sudah memerah.
Athar juga tidak bisa menahan orang tidak ingin berjuang sedikit lagi. Sekalipun dia mencintai gadis di depannya tapi dia tidak akan memaksakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/168852118-288-k773667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjalin kembali
Romance#Seri kedua ceria ceriwis hijrah√ Kisah Dora Ayudia Harahap, si princess cantik sahabat baik Naraya. Sipenggila tas dan barang branded lainnya. Meski terkenal gila belanja, tapi gadis itu tergolong mandiri. Usaha bakery yang dirintisnya bebe...