gombalan Ara (revisi)

56K 6.4K 146
                                    

°°°°

Setelah Ara membuat Gavin dkk syok , tanpa mereka sadari Ara tersenyum smirk. Ini masih belum seberapa, masih ada hal-hal mengejutkan yang akan membuat mereka terdiam seribu bahasa jika mengetahui kebenarannya, terlebih apa yang selama ini Ara asli derita selama hidup nya.

Disaat itu penyesalan tidak ada gunanya. Karna prinsip Ara membuat mental orang jatuh tak tertolong  adalah caranya, membalas kejahatan yang sangat setimpal dengan apa yang sudah mereka perbuat.

Disebuah kamar bernuansa lavender Ara tengah menatap langit dengan tatapan rumitnya, tangan nya bergerak seakan menyentuh langit kamar dan bergumam lirih.

"Gue kasian sama lo, Ra. Gue janji, dengan tubuh ini gue bakal bongkar semua kebusukan parasit itu dan membuat keluarga lo bertekuk lutut di hadapan gue." Memantapkan hatinya untuk membuat mereka menyesal.

Pada saat yang sama dirinya kembali teringat akan keluarga aslinya di sana, mengingat kenangan terakhir sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi dan ternyata malah nyasar kedalam tubuh gadis yang memiliki banyak konflik.

"Gue nyesel, benar gue nyesel karna ninggalin kalian." Gumamnya menatap sendu.

Tidak bisa Ia bayangkan bagaimana sedih dan hancurnya perasaan keluarga yang menyayanginya, Ayah, Bunda, dan kedua Abangnya sudah pasti merasa sangat menyesal dan kehilangan.

"Im so sorry, Arsya janji, kita akan bertemu kembali." Lirihnya sebelum akhirnya rasa kantuk menyerangnya kemudian perlahan dia menutup mata dengan genangan air yang masih terjaga di pelupuk matanya.

✨✨✨

Keesokan paginya Ara sudah siap dengan setelan seragamnya, Ia bersiap untuk turun kebawah menemui orangtuanya dan sarapan bersama.

"Okey ladys and gentlemen, saatnya drama queen Mafia dimulai. " Lirih Ara dengan semangat. Ia pun keluar dari kamar lalu dengan gerakan cepat ia menaiki ganggang tangga dengan teriakan yang membahana.

"BUNDA AYAH ! ARA YANG CANTIK DAN MEMPESONA DATANG." Teriak Ara sambil berdada ria tanpa takut terjatuh bak seorang profesional.

Mereka yang melihat hanya melongo tanpa berkedip, mereka tidak menyangka jika Ara bisa berbuat lelucon sekaligus membuatnya panik bersamaan.

"Ara! Astagfirullah kenapa kamu turun lewat sana!" Teriak Bunda terkejut setengah mati melihat kelakuan ajaib putrinya.

Setelah mendarat dengan sempurna, Ara dengan tampang tak berdosanya malah menyengir kuda.

"Seru tau Bun, kalo penasaran Bunda coba deh. Asik tau." Ujarnya yang malah menawarkan membuat Bunda gemas lalu mencubit pipi gemul tersebut.

Ayah yang melihat kelakuan ajaib Ara pun hanya bisa menggeleng kepalanya pelan tak habis fikir, "Apa setelah putrinya kecelakaan membuat otak putrinya miring."  Batinnya heran.

"Ara ini masih pagi udah bikin Bunda mu terkejut setengah mati." Tegur sang Ayah yang hanya di balas cengiran khasnya.

Ara terkekeh menanggapinya. Ia menatap Bunda dengan perasaan bersalah. "Maaf ya Bund udah bikin Bunda khawatir, tadi Ara cuma bercanda kok." Ujarnya memohon.

Mereka yang mendengar sontak saja melotot, apa katanya ? Bercanda. Mereka menggeleng kepalanya tak habis fikir.

Tanpa Ara sadari ternyata disana para Abangnya menatap Ara dengan pandangan berbeda, selain itu Hades yang notabene anak pertama, tadi malam baru saja tiba di indonesia setelah mendapat libur semester.

ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang