No acak (re-upload)

8.9K 756 21
                                    

♡Arsya or Arasya♡

••••

Sebenarnya Ara mengetahui jika seseorang tengah menguping pembicaraannya diluar kamar, namun apa pedulinya? Seharian ini mereka habiskan waktu hanya didalam kamar Ara bersama ketiga sahabatnya tanpa menyadari jika hari mulai gelap.

"Aduh, udah gaes, gue capek ketawa mulu, udah habis nafas gua buat ketawa ngik ngik dari tadi." Ujar Acha sembari memegang perutnya yang terlihat kaku.

Mereka pun mengiyakan, sedangkan Ara tersenyum tipis diatas ranjangnya, Ia menoleh dan menatap jam ternyata sudah menunjukan pukul 5 sore.

"Pulang sana, udah kesorean." Usirnya dengan sengaja.

Salsa tergelak lalu tertawa pelan, "Iya iya yakali kita nginap disini."

Acha mengangguk setuju, "Btw, lo besok Sekolah kan???" Tanyanya memastikan.

"Iya besok gue Sekolah, lagian bosen gue dirumah." Ujarnya sembari mengangguk yakin.

Mereka bertiga mengangguk senang, akhirnya ketiganya pun salam perpisahan sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

Dan kini tinggalah Ia sendiri, melihat infusnya sudah habis, ia mencabut selang infus itu dari tangannya, pada saat mencabut menciptakan rasa nyeri namun hanya sesaat. Ara menurunkan kedua kakinya dan mencoba jalan pelan disekitar kamarnya, memastikan bahwa Ia bisa Sekolah untuk besok karna kondisi tubuhnya mulai membaik.

"Pas, besok gue bisa masuk." Gumamnya terdengar riang.

Ia pun berniat membuka ganggang pintu yang tidak Ia kunci, pada saat berada diambang pintu ia berpapasan dengan salah satu abangnya.

Mereka berdua saling tatap hanya sesaat sebelum akhirnya Ara memutuskan kontak matanya dan mencoba berjalan menuju dapur.

"Ngapain lo keluar kamar?" Cetusnya ketika melihat cara jalan Ara yang sedikit gamang sebenarnya.

Ara tak menoleh apalagi menyahut, Ia mencoba untuk berjalan dengan bantuan memegang sepanjang ganggang pembatas tangga, melihat itu Abang tersebut pun jadi ikut merasa sedikit khawatir takut bila terjadi sesuatu dengan Ara.

"Ngapain?" Tanya Ara tanpa menoleh.

Abang tersebut hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Bukan urusan lo." Ketusnya kemudian mendahului Ara untuk sampai ke dapur.

Ara hanya acuh saja, sedangkan Abang tersebut nampak salah tingkah, merutuki kebodohannya karna peduli dengan gadis itu, sedangkan hubungannya dengan Ara saja masih tidak baik-baik saja sejak kejadian baku hantam itu.

Beberapa saat kemudian Ara pun tiba di lantai paling dasar dan berjalan menuju dapur untuk sekedar mencari susu kotak kesukaanya. Membuka pintu kulkas dan matanya mencari di segala sudut.

Ara berdecak ketika tidak mendapati keinginannya, dan itu di ketahui oleh Abang tersebut. Menutup pintu kulkas dan berjalan kembali ke kamar dengan langkah yang gamang.

Entah mengapa pria tersebut faham jika Ara sedang mencari susu kotak, karna dulu ketika Ara sakit Ara akan mencari susu kotak didalam kulkas namun ketika minuman yang Ia cari tidak ada Ara akan berusaha membujuknya atau membujuk Abang lain untuk membelikannya. Namun bukannya menuruti malah kembali membentaknya dengan alasan kekanakan dan manja.

ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang