tes keperawanan (Re-upload)

43.9K 4.4K 126
                                    

♡ARSYA or ARASYA♡

°°°°

Kini saatnya Arsya kembali ke tempat kediaman keluarga Ganendra bersama Calzeus, Bunda menatap penuh rindu kearah putri tercintanya ia bahkan tak melepaskan pelukannya sama sekali membuat Arsya sangat mengerti bahwa Bundanya sangat sangat menyayanginya.

"Jika urusan kamu sudah selesai, kembalilah kesini Sayang." Ucapnya dengan tatapan teduhnya.

Arsya menatap Bundanya sembari tersenyum simpul. "Arsya pasti akan datang kembali Bunda." Balasnya dengan senyum merekah.

Calvenus menepuk bahu Calzeus sedikit tekanan, "Jaga putriku selama putraku belum menjadi murid baru di Sekolahmu Zeus, aku  juga akan mengirimkan beberapa orang untuk mengawasi kediaman Ganendra, dan tunggu beberapa hari kedepan kedua putraku akan ketempat Sekolahmu menjadi siswa baru disana untuk menjaga adiknya." Ucapnya yang dimengerti oleh sang empuh.

"Princess, hati-hati dengan misimu kali ini, Abang akan tetap memperhatikanmu dari jauh." Petuah River menatap adiknya dengan tatapan intens.

Arsya tersenyum kecil, "Baik prince, Princess tidak akan mengulangi kesalahan yang sama." Ujarnya membuat River tersenyum kecil.

"Ayo Zeus."

Calzeus bergerak mengikuti langkah kaki Arsya menuju luar pintu utama, mereka berdua langsung berjalan menghampiri kendaraan masing-masing yang memang sudah disiapkan oleh penjaga mansion..

"Hati-hati dijalan Non, Aden." Ucap sang penjaga.

"Terimakasih Pak."

Arsya menaiki motornya dan mulai memanaskan kendaraannya, tak lupa memakai sarung tangan dan memasang pelindung kepala. Begitu juga Calzeus yang juga sama melakukan hal serupa.

Kendaraan Arsya mulai meninggalkan pekarangan Mansion Calvenus Mahendra, melaju dengan cepat menuju kediamannya. Keduanya mengendarai dengan beriringan, melewati jalanan kota yang sangat ramai dilewati.

Hingga beberapa waktu kemudian sampailah Arsya di pekarangan Mansion keluarga Ganendra, penjaga Mansion pun langsung membuka pintu gerbang memgetahui jika kendaraan tersebut adalah milik nona mudanya.

Arsya tiba di Mansion seorang diri, itu pun keinginannya ketika mereka berhenti di lampu merah, Calzeus tak banyak basa-basi langsung mengiyakan saja. Lagipula dia tau Arsya melakukan ini untuk menjalankan misinya.

Arsya turun dari atas motor dan berjalan menuju pintu utama, membukanya dengan perlahan yang langsung disambut oleh tatapan dingin kedua abangnya, dan juga Naya disana.

Well, rupanya Naya sudah berada disini. 

Arasya dengan langkah pelan berjalan menghampiri orangtuanya yang memasang wajah sedikit suram.

"Kenapa dengan raut wajah kalian?" Tanyanya seolah tak mengerti.

"Apa benar kamu melakukan hal yang tidak senonoh diluar sana?!" Tegas sang Ayah menatap Arasya dengan tatapan tajam.

"Kenapa Ayah menuduhku?" Ucapnya dengan tatapan seolah terluka.

"Halah! Bilang aja lo ngejalang kan?! Lo itu hama disini, lo udah buat orangtua gua kecewa sama lo." Tandas Gavin dengan ketus.

"Aku gak nyangka ternyata kamu keluar melakukan hal zina Ara, aku kira kamu perempuan baik-baik. Aku tau, hubungan kita gak sedekat itu tapi apa kamu sampai harus buat Ayah sama Bunda kecewa?" Timpal Naya dengan suara yang dibuat-buat.

Arasya bahkan harus bertepuk tangan melihat akting Naya dihadapan keluarga barunya. Apakah sekarang Naya sedang menjadi anjing penjilat?

"Ara, jawab Ayah, apa kamu benar-benar melakukan hal itu??!" Tegas Ayah kembali.

ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang