isi pesan (Re-upload)

46.3K 4.9K 75
                                    

°°°°°

Ara masih menunggu tindakan ketua Axeuros tersebut,  bukannya membuka topeng pria itu malah berjalan mendekat seraya berbisik lirih.

"Tidak diizinkan untuk dibuka umum." Lirihnya sembari menjauhkan wajahnya dari telinga Ara kemudian tersenyum dibalik topengnya dan berlalu pergi.

Ara masih mematung ditempat, suaranya begitu jela ditelinga, habya berjarak berapa centi dan itu membuat gelenyar aneh dalam tubuhnya.

"Kayaknya dia gak jauh beda sama yang Ketua dulu." Sahut Dean menggeleng kepalanya pelan.

"Ayo pergi Ra, disini udah sepi." Ajak Nolan yang berjalan menuju mobilnya.

Ara pun mengangguk saja, Ia segera memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan arena balap diikuti sahabatnya, mereka kembali ke Markas dengan membawa kemenangan.

Ara pun bermalam di Markas, tak perduli dering telfon yang menganggunya, itu adalah Abangnya. Ara hanya mendiamkan saja karna tubuhnya lelah, Ia tidur kamar pribadinya yang berada di markas, tidak pernah ada seorang pun yang memasukinya kamarnya, karna sandi kamar itu hanya Ara yang tau.

••••

Keesokan paginya Ara terbangun menggeliat di kasurnya, menguap kecil dan merenggangankan ototnya setelah itu Ara bangkit dari kasurnya dan menggosok gigi, hari ini adalah hari libur jadi Ia tidak akan merasa terbebani. Namun dirinya harus pergi dari markas untuk kembali kerumah, mengingat orangtuanya sudah kembali dari luar kota.

Setelah siap dengan pakaiannya, Ara pun keluar kamar tak lupa mengunci pintu dengan sandinya, berjalan menuju kumpul yang dimana terdapat anak-anak AOD disana.

"Pagi Queen, lo mau kemana?" Sapa Ken dengan senyum hangat.

Ara menoleh kearah Ken, ia melihat jam ditangannya dan kembali menoleh kearah Ken. "Pagi, gue harus balik Ken, nyokap bokap Ara udah pulang." Ujarnya membuat Ken mengangguk mengerti.

"Mau dikawal gak?" Tawar Ken dengan menggoda.

"Lo kira gue presiden pakek dikawal segala." Tawa renyah Ara menggalun indah ditelinga mereka.

"Yakali Queen, kita juga mau ngawal dong, pengen tau rumah baru lo sekarang." Sahut Dean ikutan.

"Iya, kalo pun nanti ada si medusa atau Abang laknat itu gue bisa lebih leluasa buat mantau." Timpal Nolan ikutan.

"Gue ngikut aja." Sahut Maxim singkat.

Ara terlihat menimang permintaan mereka, detik berikutnya anggukan Ara membuat mereka semangat 45 mereka langsung berdiri dengan siap siaga, lebih lagi mereka memang sudah siap dengan setelan pakaiannya.

"Pantau dari jauh aja, Oiya Nolan, mulai besok lo udah bisa mantau si medusa." Jelasnya sembari melirik Nolan sebelum akhirnya berjalan keluar markas diikuti mereka.

"Siap Queen." Tegasnya patuh.

Ara dkk sudah menaiki motornya masing-masing, mereka pun langsung meninggalkan markas menuju kediaman Ganendra, sepanjang jalan Ara dkk menjadi pusat perhatian lebih lagi saat Ara memimpin jalan.

"Mamaa, nanti kalo aku dewasa aku mau jadi kakak itu!" Tunjuk seorang anak kecil yang melihat lajunya Ara berkendara dikelilingi para pria dibelakangnya.

ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang