♡Arsya or Arasya♡
°°°°
Keesokan paginya Ara benar-benar masuk Sekolah, tentunya dengan bujuk rayunya kepada sang Bunda dan Ayah tercinta dan berhasil!
Ara diperbolehkan Sekolah dengan catatan tidak boleh banyak pikiran apalagi melamun, Ara hanya mengiyakan saja dari pada panjang lebar dan tidak jadi berangkat Sekolah.
Hari ini ada yang berbeda dari biasanya, Revan-selaku Abang ketiga menyapanya dengan senyum kecil, tunggu! Mata Ara tidak katarak kan?? Atau hanya imajinasi saja.
Ahh,, biarkan saja, toh Ara tidak perduli. Walau sebenarnya Ara sendiri mulai melupakan kejadian yang Ia alami beberapa hari lalu. Dengan langkah tegasnya Ara berjalan menghampiri motor kesayangannya.
"Baiklah blacky, mari kita jalan-jalan." Bisiknya lembut sembari mengelus body motornya penuh sayang.
Ara memasang helm full facenya kemudian mulai menaiki motornya dan melenggang pergi menuju Sekolah, sedangkan di tempat lain seseorang sedang bersantai di rooftop dengan mata yang tak lepas dari pintu gerbang utama Sekolah.
Beberapa saat kemudian Ara sudah sampai di area parkiran Sekolah, matanya tidak melihat keberadaan sang sahabat yang katanya begitu merindukannya.
Ara melepaskan helmnya dengan gerakan slowmotion lalu memperbaiki tatanan rambutnya yang sedikit berantakan, ia turun dari motor dan melepas jaket kulit kesayangannya dan Ia sampirkan di lengan kirinya.
Dari arah pintu utama, matanya menangkap sahabat yang berlarian menuju kearahnya, mereka datang dengan teriakan heboh yang mampu menarik asumsi penonton Sekolah.
"Aaarghh akhirnya lo beneran Sekolah! Gue kira lo bakal ngibulin kita, huwaa gue kangenn....." Rengek Acha penuh dramatis.
Ara memutar bola matanya malas, "Kalian telat 5 menit." Cetusnya sembari menatap jam tangannya.
"Hehehe ya ampun perhitungan banget sih,." Ujar Dinda memelas.
"Kemaren kalian bilang apa? Jangan sampai telat. Kalian sendiri yang janji sama gue kenapa lo pada gak konsisten?" Semprot Ara membuat mereka bertiga nyengir kuda bersama.
"Ampun nyaiii..." Ringis mereka.
Ara berdecak sebal sahabatnya ini memang sangat menyebalkan, "Ayo." Titahnya sebelum memutuskan menuju kelas.
Dalam perjalanan yang masih berada di area lapangan matanya menangkap siluet seseorang yang memakai masker, diatas sana.
"Lo pada duluan, gue ada urusan, ah gue titip ini." Sahut Ara sambil menyerahkan tas dan jaketnya lalu pergi begitu saja tanpa kejelasan.
"Yak!!! ARA!!" Teriak Dinda.
"Udah Din, lo pagi-pagi udah teriak aja pengang nih telinga gue." Dengusnya dengan tangan menyentuh telinganya.
Mereka pun menurut dan langsung menuju kelas meninggalkan Ara yang memang pergi entah kemana. Gadis berambut panjang itu berjalan lawan arah, Ia berjalan menuju keatas yaitu Rooftop untuk memastikan sesuatu.
••••
Seorang pria dengan masker yang menutupi wajahnya tengah berdiri santai di dekat pembatas, Ia mengetahui jika gadis itu melihatnya maka mungkin ini saatnya dia menunjukan identitas siapa dia sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1
Teen Fiction📌RE-UPLOAD [FOLLOW SEBELUM MEMBACA + TAP READING LIST + VOTE AND KOMEN] GENRE : TRANSMIGRASI - ACTION-ROMANCE- HUMORIS. [MAFIA-GENGSTER, BALAS DENDAM, FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN. ] 📌JANGAN SESEKALI ANDA MENGCOPY PASTE KARYA SAYA DALAM BENTUK APAP...