Arsya or Arasya
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Apa kabar untuk kalian??
°°°°
Pagi ini Ara bangun terlebih dahulu, ia beranjak dari kasur dan mendekat kearah cermin, memar di pipinya masih terlihat walau samar tak memusingkan hal itu dia langsung bergegas menuju kamar mandi untuk Sekolah.
Memakan waktu cukup lama akhirnya Ara pun sudah selesai dengan urusannya, kini dia memutuskan untuk keluar kamar tak lupa akan mengunci pintunya.
Orangtuanya masih berada diluar kota, dan Ara mendapat kabar jika orangtuanya akan kembali 2 hari lagi, entahlah selama 2 hari itu akankah tidak ada masalah atau malah mendapat masalah?
Hari ini Ara memutuskan untuk tidak ikut sarapan bersama, dirinya sudah meminta bibi lebih dulu untuk membawakannya bekal makan siang, setelah itu barulah Ara berangkat Sekolah menghiraukan tatapan sendu dari Abang pertamanya.
Bunyi knalpot milik Ara memasuki gerbang menuju parkiran dan dirinya menyadari bahwa selama Arsya menjadi Ara, selalu menjadi pusat perhatian berkat perubahan besarnya.
"Wahhh Ara makin hari makin cantik aja."
"Skincarenya apasih?"
"Cih, sok cantik."
"Bakal ada pertunjukan apa lagi ya nanti?"
"I love you Ra, jangan dengerin orang-orang dengki, lo cantik banget."
Ara mah bodo amat dengan ucapan mereka, dengan santai Ara menghampiri sahabatnya yang memang sudah menunggu kehadirannya.
"Pagi Ra, lo udah sarapan?" Tanya Salsa penuh perhatian.
Ara menggeleng pelan, "Males sarapan dirumah, tapi gue bakal bekal." Ujarnya yang di fahami Salsa.
"Mana Dinda?" Tanya Ara yang tak melihat keberadaan sahabatnya.
"Oh Dinda, gatau dia kemana, gue tadi disuruh berangkat duluan, kampret emang si Dinda." Dengusnya dengan nada kesal.
Ara mengangguk saja, "Ayo masuk." Salsa mengangguk mengiyakan.
Keduanya tengah asik berjalan dengan santai, namun seketika pandangannya menatap gerombolan siswa dan satu siswi yang memang tengah memperhatikanya.
Setelah jarak mereka semakin dekat, Mido yang memang ingin memgusili Ara pun segera angkat bicara.
"Hai mantan cupu, makin cantik aja lo, nih ada Hayden lo mau nyamperin dia kan?" Tanya Mido dengan mengangkat alisnya.
Ara berhenti dan menatap Mido dengan wajah tanpa ekspresi.
"Harus banget gue nyamperin dia?" Tanyanya yang membuat Mido menggaruk tengkuknya tak gatal.
"Harusnya iya sih, lo kan selalu nempel sama Hayden tingkah lo udah mencapai caper maksimal." Ucapnya dengan olokan.
Ara melipat tangannya sembari menatap mereka satu-persatu dan kemudian berhenti kearah Naya yang juga tengah menatapnya.
"Kalo gue caper lantas dia apa? Cewek yang selalu nempel sama lo semua, berlakon seakan paling tersakiti, memanfaatkan keadaan dengan menangis dan merasa paling lemah. Gue curiga cewek yang lagi sama lo topengnya melebihi topeng monyet." Sarkasnya diakhirnya kekehan, Salsa yang bersama dengannya pun tak ayal juga ikut tertawa.
Sebenarnya Laki-laki yang berada di sekitar Naya merasa tak terima, namun entah mengapa lidah mereka seakan kelu hari itu membuat Ara diam-diam tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1
Teen Fiction📌RE-UPLOAD [FOLLOW SEBELUM MEMBACA + TAP READING LIST + VOTE AND KOMEN] GENRE : TRANSMIGRASI - ACTION-ROMANCE- HUMORIS. [MAFIA-GENGSTER, BALAS DENDAM, FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN. ] 📌JANGAN SESEKALI ANDA MENGCOPY PASTE KARYA SAYA DALAM BENTUK APAP...