Di siang yang cerah ini, Lisa termangu duduk di sebuah ayunan yang ada di belakang rumahnya. Jemarinya beberapa kali bergerak acak karena merasakan resah. Entah ia tak mengerti apa yang telah membuatnya resah. Mungkin karena berita maraknya penculikan anak yang ada di TV, yang baru ia tonton.
Lisa berkali - kali menekan ponselnya untuk menghubingi wali kelas Junghwan, menanyakan perihal kapan kira - kira jam belajarnya selesai. Dan sang wali, Sana Song..mengatakan kalau sekitar 1 jam lagi pelajaran akan selesai, dan para murid akan pulang.
Wanita itu hendak beranjak untuk menjemput putranya, namun lagi - lagi sakit pada kakinya mendadak kambuh.
" Eonni..." Lisa berteriak memanggil salah satu pelayan senior yang kebetulan lewat.
" Lisa..." wanita itu menolong Lisa untuk kembali ke kamarnya.
" Kenapa tidak memakai kursi roda?" Tanya pelayan bernama Han Sora itu.
" Tidak eonni. Aku ini sudah sembuh. Hanya mungkin...kadang suka kambuh saja..."
Sora menghela nafas. Ia bisa memaklumi sifat Lisa yang sering memaksakan dirinya.
" Mungkin karena kamu lupa peregangan hari ini. Omong - omong...mau aku ambilkan segelas air?"
" Yah.. terima kasih.."
Sora berbalik keluar kamar untuk menuju dapur. Di samping ranjang Lisa meraih ponselnya. Di sana sudah ada beberapa pesan masuk dari orang yang ia kenali.
Junsu oppa
' Aku sudah menjemput Junghwan dari sekolah. Kamu jangan khawatir!'
Setelah sekian waktu ia bersitegang dengan pemikirannya sendiri, akhirnya Lisa bisa merasa lega setelah membaca deretan pesan dari Junsu. Pria itu sangat perhatian dan ramah. Tak heran kalau Jimin dulu sangat lengket dengannya.
.
.
.
Di tempat lain, saat ini Junghwan berdiri tegak menatap dua orang pria di hadapannya. Yang pertama Hongseok dan yang kedua Junsu. Saat ini ia telah memakai sebuah seragam putih dengan garis hitam pada lehernya.
" Sedikit kebesaran..." Gumam Junsu.
" Itu tidak sedikit bodoh!" Gerutu Hongseok sambil menoyor kepala Junsu.
" Kita hanya memiliki ukuran terkecil seperti ini? Tapi untuk Junghwan...masih sangat kebesaran.." gumam Hongseok.
" Maaf hyung. Aku lupa mengirimnya pada penjahit untuk diperkecil lagi..." Junsu menggaruk kepalanya dengan canggung. Ia merasa bersalah melihat Junghwan sekarang jadi mirip manusia sawah. Tangannya hilang ditelan bagian lengan yang panjang, juga kakinya tertutup celana yang menjuntai hingga lantai.
" Junghwan-nnie...apakah ini nyaman untukmu?"
Bocah itu menggeleng dengan polosnya.
" Ini terlalu kebesaran. Aku jadi susah bergerak paman..."
" Ahhh paman mengerti. Tapi bagaimana kalau untuk sehari ini saja kamu memakai seragam ini ya?
Paman janji besok ukurannya pasti sudah pas untukmu!"
Junghwan mengangguk menyetujui perkataan Junsu. Kedua pria itu akhirnya bisa bernafas lega. Beruntung Junghwan tidak rewel.
" Lalu kapan paman Junsu mau mengajari Junghwan bela diri?" Pertanyaan dari Junghwan membuat Junsu dan Hongseok sedikit menegang. Mereka rasa, Lisa tak menjelaskan mengenai percakapan mereka waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...