Untuk manteman yang masih setia baca sampai detik ini. Big love buat kalian semua 💜💜💜. 😭
----
Junghwan membuka kedua matanya dan menemukan saat ini sudah berada di dalam kamar. Ia melirik pada sebuah gantungan baju yang ada di sudut ruangan. Di sana ada seragam Taekwondonya yang sudah digantung dengan rapih. Sabuk putihnya berada di sebelahnya. Tersampir pada hanger berwarna biru. Ia menoleh ke sisi lainnya. Tas Tayonya sudah ada di atas meja. Sama halnya dengan sepatu yang biasa ia gunakan, sudah rapi tergeletak di atas rak.
Junghwan menarik nafasnya. Ia memaksa tubuh mungilnya yang sudah berganti dengan sebuah piyama kuning untuk bangun. Sebuah selimut tebal menutup pinggang hingga kakinya. Junghwan menyentuh keningnya. Di sana sudah ada plester penurun demam yang menempel dengan rapih.
" Kenapa aku sudah di sini?" Gumamnya.
Di saat ia sedang berpikir. Pintu tiba - tiba terbuka. Sosok Lisa masuk sambil membawa sebuah handuk di tangan.
" Junghwan? kamu sudah bangun.."
Wanita itu mendudukkan dirinya di samping ranjang. Ia menyentuh beberapa bagian tubuh Junghwan untuk mengecek suhunya. Lisa cukup terkejut menemukan suhu badan Junghwan sudah normal padahal semula masih begitu panas.
" Di mana appa?"
Pertanyaan yang tiba - tiba terlontar dari mulut Junghwan membuat Lisa mengerutkan alisnya.
" M-maksud kamu apa?"
" Appa pergi kemana eomma?"
Lisa terdiam dan menatapnya dengan bingung.
" Eomma, appa kemana?!!"
Junghwan menyibakkan selimutnya dan merangkak mendekat kepada Lisa.
" Eomma!!!"
Kedua tangannya diguncang - guncangkan oleh sang anak.
" Eomma jawab!! Appa kemana!!"
" Junghwan kamu ini bicara apa?"
" Junghwan tadi bicara sama appa!! Sekarang appa dimana?"
" Sayang mungkin kamu cuma mimpi?"
" Tidak!! Junghwan tidak mungkin bermimpi!"
Lisa melepas pegangan tangan Junghwan lalu menyentuh kedua bahu anaknya. Ia menatap kedua manik Junghwan yang kelopaknya mulai dipenuhi airmata.
" Appa kemana?!!"
Pegangannya pada bahu Junghwan merosot. Lisa menatap nanar Junghwan yang mulai menangis. Dadanya tiba - tiba terasa sesak. Tiap tangis Junghwan yang ia dengar serasa membunuhnya secara perlahan.
" Aku tadi berbicara dengan appa...hikss...katanya dia sangat sayang sama Junghwan dan eomma..." Tangis Junghwan pecah. Digenggam sekali lagi kedua tangan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...