Hujan rintik tiada henti mengguyur kota. Langkah mungil itu beranjak menyisakan jejak kecil di sepanjang rumput hijau yang basah. Di belakangnya membuntut seorang pria sambil menenteng payung berwarna hitam.
" Junghwan-nnie?"
Junsu memanggil Junghwan yang berjalan sembari tertunduk dengan lesu. Ia menoleh. Dan yang Junsu lihat pertama kali adalah setetes air yang mengalir di pipi bocah itu. Ia pun membungkuk dan mengusap butiran bening yang kini hanya meninggalkan jejak basah.
" Kamu menangis? " Tanyanya basa - basi.
Junghwan menggeleng lalu menunjuk ujung payung yang menopang beberapa butiran yang siap jatuh tertarik gravitasi.
'Tes '
Salah satu butiran air kini menetes tepat di atas kening Junghwan. Bocah itu dengan cepat menghapusnya dengan punggung tangan.
" Paman Junsu kenapa tidak pulang? " Tanya Junghwan yang heran kenapa Junsu tetap membuntutnya hingga sampai di depan rumah.
" Hanya ingin memastikan kalau keponakan paman ini aman.." Katanya sambil mengacak surai Jungwhan yang ujungnya basah karena terkena tetesan hujan.
" Aku sudah baik - baik saja. Paman boleh pulang.." Ucapnya.
" Terima kasih karena sudah mau mengantarku " Katanya sambil membungkuk sembilan puluh derajat di hadapan Junsu.
Pria itu benar - benar terkesan dengan sopan santun yang Junghwan miliki. Sepertinya Lisa memang telah mendidiknya dengan sangat luar biasa.
" Baiklah! Kalau begitu paman pulang dulu ya? salam untuk papa dan eommamu. Sampai di dalam rumah jangan lupa mandi dan cuci kakimu agar tidak demam lagi " Celoteh Junsu panjang lebar hanya dibalas anggukan oleh Junghwan. Setelahnya ia berbalik untuk menuju pintu utama yang super besar itu. Lagi - lagi Junghwan berbalik. Ia melambaikan tangannya dan tersenyum menunjukkan deretan giginya sebelum masuk ke dalam rumah. Junsu belum juga beranjak. Ia menunggu hingga Junghwan akhirnya menghilang di balik pintu.
' Terima kasih sudah membuatnya tersenyum lagi hyung '
Kata Jimin dibalik telfon yang sejak awal terhubung dengan airpodnya.
' Kriett '
Pintu terbuka. Junghwan datang dan disambut oleh beberapa pelayan. Beberapa kali ditanya ia hanya balas dengan anggukkan atau gelengan. Junghwan benar - benar tidak mood untuk diajak bicara. Ia pun berlari untuk menuju kamarnya mengabaikan beberapa panggilan dari orang - orang di sekitarnya. Namun tepat di depan ruang keluarga, langkah kakinya harus terhenti ketika melihat sang ibu sedang berdiri menyambutnya dengan segelas coklat panas dan handuk. Di samping kanannya ada Jennie dan Hyunjin sedangkan di sisi kirinya ada Namjoon, dan Yeji.
" Selamat datang kembali!!! " Ujar mereka dengan riang.
" E-eomma? " gumamnya tak percaya melihat sosok Lisa kini ada tepat di hadapannya. Tidak ada yang salah dengan wanita itu. Ia selalu terlihat cantik meski dengan pakaian sederhana. Hanya saja ada satu yang membuatnya berbeda.
" Iya? Kenapa kamu sekaget itu hm? Bukankah papa sudah memberi- "
" EOMMA!!!" Junghwan berlari dan memeluk wanita itu sebelum ia selesai dengan perkataannya.
" Eomma Junghwan rindu! " Lisa terkekeh dan membalas pelukan Junghwan setelah meletakkan secangkir coklat panas itu di atas meja.
" Iya...maafkan eomma ya karena telah membuat kamu rindu? " kata Lisa setelah mengecup sekilas kening Junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanficJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...