" Eomma aku ingin punya adik!" Celoteh Junghwan di depan kedua bibinya yang kebetulan sedang mampir untuk sekedar mengisi waktu luang dengan 'ngerumpi. Tentu saja tatapan jahil dari kedua wanita itu membuat Lisa jadi tersipu. Ia malu.
" I-iya sayang...Eomma tahu kok" Ucap Lisa setengah berbisik. Namun percuma karena selirih apapun wanita itu berkata, Rose dan Jisoo yang duduk di sampingnya tetap bisa mendengar.
" Astaga Hwan-nnie~ Eommamu memang jahat! Bisa - bisanya dia tidak menuruti permintaanmu?" Ujar Rose dengan begitu santainya.
" Eonni~" Lisa mengeluh.
" Bibi Rose benar. Eommamu memang jahat! Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan mogok sekolah sampai mendapatkan adik!" Sahut Jisoo semakin tersesat.
" Eonni!!!" Lisa semakin salah tingkah.
" Kenapa? Kami hanya membantu Junghwan untuk mewujudkan keinginannya" Kata Jisoo.
" T-tapi tidak bisa semudah itu juga..."
" Apa sulitnya? Kamu hanya perlu lebih sering lagi melakukannya dengan Jimin. Kamu sudah melakukannya kan? " Pertanyaan Rose tanpa sedikitpun sensor.
" S-sudah...tapi... hasilnya masih negatif.." Ucap Lisa dengan wajah yang kian memerah.
" Berarti kamu belum totalitas dalam melakukannya " sahut Jisoo.
" T-totalitas yang bagaimana?"
" Ya total saja. Guncangkan satu ruang kamarmu sekeras mungkin! Kalau perlu sampai kaki ranjangmu patah!"
Lisa semakin salah tingkah mendengar ucapan dari kedua wanita itu. Entah Jisoo ataupun Rose, keduanya sama saja senang untuk menggoda. Sedang di hadapan mereka, Junghwan hanya bisa menatap bingung karena tak mengerti apa maksud pembicaraan dari ketiga wanita itu.
" Sayang, kamu main sama Yedam hyung dulu ya sana!" Junghwan menyerahkan Chimmy kepada sang ibu, kemudian berlari untuk bergabung dengan Yedam yang sedang menyusun balok bersama Jennie dan Yeji.
" A-aku tidak mungkin melakukan hal itu eonni!" Lisa menggerutu.
" Ohhh ayolah! Kenapa tidak bisa?" Tanya Rose.
" H-hanya tidak bisa. Ruangan kamarku tidak kedap suara. Lagipula....
Setiap dini hari, Junghwan juga selalu terbangun dan datang ke kamarku! "
Rose dan Jisoo saling pandang dan tertawa bersamaan. Ia rasa Lisa hanya beralasan.
" Kalau itu masalahnya, kami bisa mengaturnya untukmu" Kata Jisoo.
" M-mengatur apa?"
Lisa menatap kedua wanita itu dengan begitu curiga. Firasatnya tak enak.
" J-jangan berbuat yang aneh - aneh tolong!"
" Shhhh...jangan berisik!" Hanya itu yang dikatakan oleh Rose.
...
3 Hari kemudian...
" Bulan madu ke Jepang?"
Jimin memandang bingung dua buah pasport dan tiket pesawat di tangannya yang barusan disodorkan oleh Jisoo. Ia masih tidak mengerti apa maksud penjelasan Rose yang panjang lebar kali tinggi. Dia baru saja pulang dari bekerja dan harus terbengong ketika tiba - tiba diseret kedua wanita itu untuk duduk di atas sofa yang ada di ruang tamu seperti mau disidang.
" Iyap! Aku sudah mengatakannya, dan Rose sudah menjelaskan semuanya" Kata Jisoo sambil melipat tangan di depan dadanya.
" Tapi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...
