Hari ini adalah hari paling buruk bagi Junghwan. Semua keceriaannya di awal hari mendadak sirna setelah masalah yang menimpa dirinya. Saat ini Jungwan sedang duduk di bangku yang berada di depan ruang bimbingan. Ia menunggu Yeji yang sedang mendengar penjelasan dari Sana sang wali kelas, mengenai masalah apa yang bocah itu lakukan.
Junghwan terduduk lesu dengan perut yang tiba - tiba terasa sakit. Ia berjalan keluar untuk mencari udara segar. Menuju taman bermain sekolahnya, Junghwan duduk sambil berayun pada salah satu ayunan. Sudahlah ia mendapat masalah, harinya harus semakin diperburuk dengan Dojannya yang tiba - tiba diliburkan.
" Argghh menyebalkan!!"
Ia menendang sebuah kerikil yang ada di depannya. Di saat ia sedang terdiam menikmati udara siang hari, tiba - tiba seorang pria berpakaian serba hitam dengan ditutup masker datang menghampirinya.
" Kenapa kamu di sini sendirian?"
Junghwan memicing pada pria yang kini sedang berjongkok di hadapannya itu.
" Paman siapa?"
Bocah itu sama sekali tak merasa mengenalinya. Pria itu tak menjawab, malah kembali bertanya.
" Apakah harimu sedang buruk?" Tanya pria itu.
Junghwan tertunduk dan mengangguk.
" Mau bercerita pada paman?"
" Tidak!"
" Kenapa?"
" Eomma bilang, kita tidak boleh bicara dengan pria asing!"
Pria itu terkekeh dan menepuk puncak kepalanya. Saat itulah Junghwan merasa telah mengenalnya. Ia seperti merasa familiar dengan sentuhan itu.
" Aku bukan pria asing. Aku hanya orang yang kebetulan lewat..." Jawabnya sambil menyunggingkan senyum dibalik maskernya.
" Tapi kalau tidak mau cerita tak masalah...mungkin lain kali kalau kita berjumpa lagi.."
Junghwan mendongak dan menepuk ayunan di sebelahnya. Sebuah isyarat penerimaan dari bocah itu. Pria itu bangkit dan mendudukkan dirinya di samping Junghwan.
" Jadi...apa yang telah menimpa dirimu sehingga murung begini?"
" Aku tak sengaja mendorong temanku hingga terjatuh. Dia menangis...orangtuanya datang dan menatap tak suka kepadaku..
Nunnaku yang datang menjemput harus mendapat omelan dari mereka karenaku..."
" Ohh kenapa kamu mendorong temanmu? Harusnya pasti ada alasan dibalik itu?"
Junghwan menghela nafasnya...
" Dia mengganggu Felix hyung. Aku memintanya untuk minta maaf!
Tapi dia malah menghinaku dan bilang kalau aku tidak punya appa..."
Cerita Junghwan membuat pria asing di sampingnya menegang. Namun ia tak buru - buru menyela untuk menunggu kelanjutan cerita dari bocah itu.
" Aku jadi marah lalu ku dorong dia hingga terjatuh. Saat aku mau memukulnya...dia menangis..." Bocah itu semakin tertunduk lemas...
" Apa yang ia katakan memang benar...
Aku ini tidak punya appa..."
Setetes airmata jatuh membasahi pipinya.
" Tapi apa yang dia katakan telah menyakiti hatiku...hiksss..."
Pria itu bangkit dari duduknya lalu bertekuk lutut di depan Junghwan dan memeluknya dengan erat.
" Hiksss...e-eommaku sering bilang. Terkadang kita tidak harus mengatakan hal yang sebenarnya terjadi. Meskipun itu adalah kenyataan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
ФанфикJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...