" Tidak! Aku sangat yakin kalau kita pernah mengenal sebelumnya!! Tolong berbalik tuan! "
Pria itu bergeming. Terlihat sekali kalau ia tidak mau menuruti permintaan Lisa. Wanita itu mulai geram.
" Cepat berbalik!" Paksanya. Pria itu mengerang kesal dan berbalik, membuka masker hitamnya. Seketika saja kedua pupil mata Lisa membesar. Ia benar - benar tidak percaya dengan sosok yang kini ada dihadapannya. Wanita itu terlalu shock hingga pegangannya pada topi hitam itu terlepas dan tulangnya terasa seperti jelly.
" J-Jimin oppa?!"
Wanita itu nyaris terjatuh menghantap trotoar saking lemasnya kedua kaki itu tak bisa menahan beban tubuhnya. Namun dengan sigap Jimin meraih tubuh mungil itu.
" I-Ini h-hanya mimpiku kan? " Kata Lisa dengan nafas yang tersengal tak beraturan. Jimin menatap nanar Lisa yang kini ada di hadapannya. Ia menghela nafas berat dan menggeleng.
" Tidak. Kamu tidak bermimpi " Ucapnya dengan suara yang bergetar.
Tangis Lisa seketika tumpah. Ia tidak tahu harus berekspresi bagaimana yang pasti hatinya sedang tidak karuan. Wanita itu pun menjauhkan dirinya dari Jimin. Ia memukul beberapa kali kedua pipinya hingga memerah. Tak cukup sampai di situ. Lisa juga mencubiti tangannya hingga nyaris berdarah jika Jimin tidak menghentikannya.
"Hentikan! Lisa"
" A-aku pasti sudah gila!!!" Lisa mencengkeram surainya kuat - kuat. Jimin menangis dan berjalan mendekati wanita itu. Ini adalah pertemuan yang tak ia harapkan. Namun Jimin sudah terlanjur basah. Ia sudah tidak bisa bersembunyi lagi.
" T-tidak Lisa...hikss.. ini aku!"
" Jangan mendekat!!! " Lisa mulai histeris dan tak terkendali.
Jimin berlari dan langsung merengkuh tubuh Lisa yang dipenuhi keringat dan bergetar hebat.
" Lisa!!!" Pria itu terus memanggil nama Lisa hingga membuat wanita itu tersadar.
" Lihat...
Kamu tidak bermimpi sayang..."
Pria itu menangkup pipi Lisa dengan sebelah tangannya dan tersenyum. Dihapusnya jejak airmata itu dengan ibu jarinya.
" Ini aku...Park Jimin, suamimu.." Ucapnya dengan suara rendah dan mendayu - dayu menggoda pendengaran Lisa. Dan wanita itu pun akhirnya sadar kalau sosok di hadapannya ini memang benar Jimin yang selama ini selalu ia hindari kenangannya demi kesehatan psikis dan hati.
" O-Oppa-ya!!!!" Lisa membalas rengkuhan pria itu tak kalah erat.
" K-Kemana saja kamu selama ini hikssss..." Jimin mengernyit merasakan cengkraman kedua tangan Lisa pada punggungnya yang cukup kuat. Namun ia sudah tidak peduli. Rasa rindunya mengalahkan segalanya.
" M-mianhae..." Tangis Lisa pecah dalam dekapan pria itu. Sama halnya dengan Jimin. Ia berusaha menenangkan Lisa meski dirinya sendiri juga dalam keadaan menangis.
" K-kenapa kamu tega melakukan hal ini padaku?!"
" Mianhae! " Seakan hanya itu yang bisa Jimin ucapkan kepada Lisa.
Mereka saling menumpahkan perasaan satu sama lain sampai tak menyadari kalau seorang bocah sejak awal menyimak dari kejauhan. Sepasang kaki itu pun akhirnya melangkah mendekat meski dengan ragu - ragu.
" E-eomma?" Ucapnya yang mengkhawatirkan sang ibu yang sedang berpelukan dengan pria asing. Lisa menghela nafas dan melepas pelukkannya dari Jimin. Ia menghapus airmatanya dengan cepat dan menoleh pada Junghwan yang sedang menatapnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...