🌸 Chapter 24 : I Love You 🌸

223 16 7
                                    

Setiap orang pasti pernah mengalami kantuk yang datang hanya pada satu tempat. Sama halnya dengan Lisa. Saat ini ia sedang mengalami hal itu.

Di dalam kamar sudah berpuluh - puluh kali ini ia mondar - mandir ke sana kemari karena kantuknya yang mendadak hilang. Pikirannya kalut akan nasib Jimin di lantai dasar. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Lisa berharap semoga Namjoon benar - benar membuktikan ucapannya.

" Sudah hampir pukul 3 " gumamnya melihat jam yang terus berputar seiring berjalannya waktu.

Lisa mulai merasa cemas. Melangkahlah sepasang kaki jenjang itu menuju pintu kamarnya. Ia berniat untuk memotong obrolan para pria yang terlalu seru sampai - sampai lupa waktu. Namun sebelum ia menyentuh knop pintunya.. Daun pintu itu terlebih dahulu terdorong dan seseorang yang ia nanti sudah berada di balik pintu.

" O-oppa! "

" Lisa? Kamu belum tidur? "

Lisa langsung menariknya untuk masuk dan menutup pintu. Setelah itu ia membimbingnya untuk duduk di samping ranjang.

" Ada apa? " Jimin keheranan ketika Lisa nampak sedang memeriksa sesuatu dari wajahnya.

" Tidak ada memar baru. Dua pria bodoh tadi tidak melukaimu kan? "

Jimin terkekeh dan menggeleng. Ia lalu bangkit dan kembali mengenakan jaket kulit yang semula ditentengnya.

" M-Mau kemana? " Tanya Lisa yang melihat pria itu nampak sedang bersiap - siap untuk pergi.

" Sebenarnya aku ke sini untuk pamit"

" P-PAMIT??!!! "

Jimin terlonjak karena nada bicara Lisa yang naik satu oktaf. Wanita itu berjalan mendekat dan menatapnya.

" Kenapa? "

" Emm.. Aku hanya mau-"

" Bukankah kamu sudah berjanji dengan Junghwan untuk tidak pergi lagi??? " Bibir Lisa mulai gemetar dan kedua matanya berair.

" Jadi kamu tega? "

Pria itu menghela nafas dan merengkuh tubuh Lisa yang mulai bergetar. Dikecupnya beberapa kali puncak kepalanya dengan lembut.

" Aku masih ada urusan yang harus diselesaikan... " ucapnya dengan suara yang parau.

Dalam dekapan Jimin Lisa menggeleng. Ia melepas pelukannya dan mendongak menatap kedua manik Jimin yang terlihat sendu karena kelelahan.

" Kumohon tinggalah di sini sebentar saja. Setidaknya sampai Junghwan terbangun.. "

Lisa meremas jaket Jimin kuat - kuat hingga berdecit.

" Tolong jangan buat dia kecewa karena kepergianmu... "

Jimin memejamkan sejenak matanya sebelum kembali menatap pada Lisa yang sudah banjir airmata. Sejujurnya ia sangat merindukan wanita ini. Jimin sungguh ingin untuk selalu bersana Lisa. Namun ia masih ada urusan yang harus diselesaikan.

" Lisa... "

" Kumohon!!! "

Lisa terisak sembari terus mempererat cengkraman tangannya pada jaket pria itu.

" Ya? Ya? Tinggalah di sini setidaknya sampai Junghwan terbangun! "

Kedua manik Lisa memunculkan sebuah binar penuh harap. Ia benar - benar tak ingin melepaskan Jimin untuk saat ini karena pria itu sudah berjanji dengan Junghwan. Selain iti juga, kerinduannya belum sepenuhnya ditumpahkan. Seakan tiada habis dan terus saja meluap - luap.

Pada akhirnya Jimin menyerah pada pesona wanita itu. Ia tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Lisa tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Dikecupnya sekilas pipi pria itu lalu Lisa membantunya melepaskan jaket.

Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang