" Hwan-nnie tangkap bolanya!"
Sebuah bola biru melambung cukup tinggi hingga membuat Junghwan harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menangkapnya.
" Aku bisa menangkapnya!!!" Teriak bocah itu dengan semangat.
Kedua tangannya merentang lebar berusaha meraih benda itu. Namun sayang, ia meleset. Bola itu menggelinding jauh di atas rumput hijau yang ia tapaki.
" Aaa bolanya!!" Junghwan pun berlari untuk mendapatkan kembali bola itu.
" Biar appa saja yang ambil" Jimin menawarkan dirinya namun ditolak oleh bocah itu. Berakhirlah ia mendudukkan dirinya di samping Lisa yang sedang duduk manis di atas karpet piknik sambil menikmati sore yang cerah dengan sunset yang melingkar jauh di ufuk barat.
" Ahhh capek "
Jimin tiba - tiba membaringkan kepalanya di atas paha wanita itu.
" Aihh manja sekali. Baru menemani main sebentar saja sudah lelah " kata Lisa.
" Tubuhku sudah tak semuda dulu... Sekarang bergerak sedikit saja sudah lelah " Ucapnya.
" Begitu?"
" Hmm... Sepertinya efek terlalu sering mengeluarkan nutrisi "
Lisa mendelik karena ucapan Jimin barusan. Tentu saja ia paham apa arti kata 'nutrisi' yang dimaksud pria itu.
" Makanya jangan terlalu sering bermain solo!" Omel Lisa.
" Jangan memarahiku. Marahi saja dirimu sendiri yang terlalu menggoda "
Jimin tertawa renyah melihat semburat merah pada wajah cantik Lisa. Saat tawa itu mulai berhenti, entah mengapa ia jadi terpikirkan sesuatu.
" Lisa-ya?"
" Hm?" Pria itu menghela nafas dan kembali mendongak menatap pada Lisa yang juga sedang menatapnya.
" Rentan usia kita cukup jauh... Sebenarnya sebelum ini aku tidak pernah merasa tua. Tapi di usiaku yang ke 31 ini. Entah mengapa aku mulai berpikir ulang tentang perasaanku sebelumnya.
Aku mulai merasa kalau aku ini sudah sangat tua. Dan bisa saja kapanpun mengalami tulang keropos"
" Bertambahnya usia seseorang itu sudah sangat wajar...lalu apa yang kamu pikirkan?"
" Aku hanya khawatir...
Jika tua nanti. Apakah perasaanmu padaku masihlah sama?"
" Huh?"
Jimin meraih tangan wanita itu lalu dibandingkan dengan tangannya.
" Suatu saat nanti tangan ini tak akan sama lagi. Wajah dan tubuh ini juga. Kulitnya mulai mengendur dan keriput. Berjalannya mulai membungkuk dan gemetar. Rambutku juga akan memutih. Cara bicaraku juga akan berubah. Aku akan menjadi pikun dan kolot.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanficJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...