Jimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga.
Buku ini aka...
Hari berganti menuju 7 hari di mana adalah hari ulang tahun Junghwan yang ke 5 tahun. Sayangnya bocah itu sama sekali tak mengingatnya karena terlalu sibuk untuk menyiapkan drama musikal di sekolahnya untuk merayakan kenaikan kelas. Berdiri menatap pantulan dirinya yang sudah dibalut kostum pinguin, Junghwan terlihat gugup. Ia mengintip dari balik tirai merah dari panggung yang sudah dibangin di aula sekolahnya. Para orangtua datang satu - persatu memenuhi kursi penonton. Ia melihat keberadaan sang ibu yang sudah siap dengan ponsel di tangannya untuk merekam penampilan Junghwan nanti. Wanita itu hanya datang sendiri tanpa ditemani Namjoon maupun Jennie.
Junghwan sangat paham kenapa hal itu terjadi. Mereka sibuk meski di hari minggu. Yang sebenarnya ia tak tahu, sebenarnya Namjoon,dkk sedang menyiapkan sesuatu untuknya nanti jika sudah pulang ke rumah.
" Ayo bersiap anak - anak! " Kata Sana sang wali kelas meminta mereka semua untuk berkumpul karena pertunjukkan akan segera dimulai.
Di bangku penonton Lisa tersenyum cemas ketika lampu aula tiba - tiba meredup. Musik riang anak - anak mulai diputar. Penampilan drama para anak TK ini pun akhirnya dimulai. Wanita ini terlalu fokus menyaksikan penampilan putranya yang mulai muncul untuk berdialog sampai tak sadar jika sejak awal ada yang mengikutinya. Orang itu duduk di bangku yang berada tepat di belakang Lisa. Bibirnya menyeringai lancip menyaksikan keantusiasan Lisa ketika merekam aksi Junghwan dengan perannya menjadi anak pinguin.
" Sweet..." gumamnya pelan nyaris tak terdengar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di atas panggung Junghwan mulai bernyanyi dengan suaranya yang melengking dan cempreng. Ia menatap canggung para penonton yang tatapannya terpusat ke arah bocah itu. Saking groginya, Junghwan sampai - sampai nyaris lupa dialog jika ia tidak melihat sang ibu yang sedang tersenyum ke arahnya sambil merekam. Wanita itu menggerakkan sebelah tangannya seakan mengucapkan dialog Junghwan dengan bahasa isyarat. Bocah itu mengangguk dan kembali ingat atas bantuan sang ibu.
Melanjutkan dramanya, akhirnya pertunjukkan itu ditutup oleh riuhnya tepuk tangan para penonton. Lisa tersenyum hingga menitikkan airmatanya melihat sang anak yang sedang membungkuk hormat kepada penonton bersama teman - temannya.
Ada jeda sekitar 30 menit lamanya untuk mempersiapkan penampilan dari kelas lain. Para orangtua di kelas yang sudah tampil diperkenankan untuk bertemu dengan anaknya di belakang panggung. Sama halnya dengan Lisa, wanita pun demikian. Kini ia sedang berjalan menuruni tangga untuk menuju ruang ganti tempat di mana Junghwan berada.
" Eomma! " Junghwan yang masih mengenakan kostum pinguinnya berlari menemui sang ibu yang berdiri di ambang pintu. Lisa terkekeh dan memeluk bocah itu sangat erat.
" Astaga anak eomma pandai sekali ya berakting " Ucapnya setelah pelukkan mereka terlepas.
" Hehehe...karena belajar bersama eomma " jawabnya dengan sangat polos.
" Sudah minum? "
" Sudah. Habis dua gelas "
Wanita terkekeh lalu meminta Junghwan untuk duduk di sebuah kursi.
