Bonus Chapter 3 : Answers

77 11 4
                                    

Banyak sekali yang mempertanyakan alasan apa yang membuat Junghwan dengan mudahnya mengikhlaskan kepergian sang adik yang masih di dalam kandungan. Tak hanya kedua orang tuanya, namun juga beberapa kerabat.

"Junghwan? Kamu baik-baik saja kan?" tanya Lisa kepada Junghwan yang sedang mewarnai gambarnya. "Iya, Eomma, " jawabnya singkat.

"Kenapa Eomma selalu menanyakan hal yang sama?" Bocah itu bertanya tanpa memandang sang Ibu yang sedang menatapnya. "Tidak capek?"

Tak ada jawaban dari Lisa. "Hm?" Junghwan menoleh ke arahnya sambil menaikkan alis dan menganggukkan kepalanya. "Appa juga sama saja, tanyanya itu terus " Bocah itu setengahnya menggerutu.

Lisa tersenyum dan menghela nafas. "Kami hanya mencemaskanmu, Sayang"

"Hmmm. Papa bilang, terlalu banyak cemas itu tidak bagus untuk kesehatan. Jadi Appa dan Eomma bisa berhenti mencemaskan Junghwan agar badannya tetap sehat," ucapnya polos.

"Iya!" Lisa menjawab antara gemas dan kesal. Terkadang Junghwan memang begitu cuek. Semoga kecuekannya ini tidak terbawa hingga ia dewasa, karena Lisa takut kalau nantinya tidak ada gadis yang suka dengan anaknya ini.

"Eomma Junghwan mau tidur!"

Tanpa menunggu jawaban sang ibu, bocah itu lantas berlari menuju kamarnya. Meninggalkan lembaran-lembaran kertas penuh coretan hasil karya seninya. Lisa menghela nafas tepat setelah bocah itu menghilang di balik pintu. Ia memangku wajahnya sambil mengetuk dagunya beberapa kali. Memikirkan banyak hal yang tidak perlu di dalam kepalanya.

Sembari berpikir, Lisa memandang ke sembarang arah. Tak sengaja ia melihat coretan gambar Junghwan yang berserakan di atas lantai. Membungkuk mengambilnya, bibir Lisa pun menukik naik. Pertanyaan yang selama ini berputar di dalam kepalanya, terjawab sudah oleh hasil tangan putranya itu.

...

 Di dalam kamar, Junghwan sedang meringkuk memeluk Chimmy dengan begitu erat.

"Kamu kenapa, Junghwan?" Imajinasinya kembali mengidupkan boneka warna kuning itu.

"Tidak apa-apa"

"Kamu yakin? Kamu baik-baik saja?"

"Tsk!"

Junghwan melepas pelukkannya dengan kesal. "Kamu sama saja dengan appa dan eomma!"

"O-oh, maafkan aku. Aku hanya mencemaskanmu!"

Jawaban Chimmy semakin membuat Junghwan kesal. Dengan kasar ia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia pura-pura tidur.

"Aku tidak mau! Pokoknya tidak mau!" ucapnya setengah bergumam.

"Aku tidak mau! Pokoknya tidak mau!" ucapnya setengah bergumam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari telah menyongsong. Junghwan terbangun dari tidurnya. Ia turun dari ranjangnya dan mendapati kalau dirinya bangun kesiangan.

"Tsk! Kenapa eomma tidak membangunkanku sih?" Ia menggerutu.

Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang