Dua minggu setelah beberapa pelatihan yang dilakukan oleh Junghwan. Hari ini adalah saatnya untuk mempraktekkan apa yang ia pelajari di depan Jimin. Di depannya sudah ada samsak yang siap untuk dihajar. Junghwan menatap tajam benda itu sambil menanti aba - aba dari sang guru a.k.a ayah kandungnya.
" Mulai!"
Junghwan menggerakkan lengan, siku dan kakinya sesuai arahan Jimin. Namun berkali - kali ia melakukan kesalahan hingga membuatnya terpental karena terkena samsak. Jimin menghela nafasnya.
" Bukan begitu...caranya angkat tanganmu seperti ini! Lalu pusatkan tenagamu pada lengan, bukan tinjuan!" Kata Jimin sambil mengarahkan tangan Junghwan yang mungil.
" Mengerti?"
" Hmm"
" Jawab yang tegas!"
" Mengerti!!!"
Junghwan berteriak dengan suaranya yang cempreng.
" Baiklah! Sekarang mulai dari awal!"
Jimin melipat tangan di depan dada sambil mengamati dengan teliti bagaimana bocah itu bergerak.
" Ulangi lagi!"
" Hmm"
" Jawab yang tegas!"
" Baik!!!"
Pria itu menghela nafas sambil menyigar rambutnya. Ia memicing ketika bocah itu lagi - lagi melakukan kesalahan dan harus terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
" Aishh! Sudah paman bilang berapa kali?"
Junghwan mendongak menatap Jimin yang raut wajahnya terlihat tidak senang.
" Angkat tanganmu seperti ini..." Jimin mengangkat tangannya dan..
' Bugh '
Ia berhasil memukul samsak di depannya hingga terpental cukup jauh meskipun pada akhirnya akan kembali lagi karena ada tali yang mengait di atasnya.
" Sekarang ulangi dari awal dan jangan berhenti sebelum aku bilang 'berhenti!' "
Junghwan menurut. Ia mengulangi setiap gerakannya dari awal. Jimin terus mengamatinya tanpa kedip. Ia ingin anaknya bisa. Entah mengapa apa yang ia lihat saat itu membuatnya kesal dan terpacu untuk membuat Junghwan lebih kuat lagi!
Flashback on
Jimin POV
Hari ini aku berniat untuk menjemput Junghwan atas permintaan Junsu hyung karena pria itu sedang menemui tunangannya sebentar. Di dalam mobil aku menunggu Junghwan yang tak kunjung keluar.
Rasanya kantuk mulai menyerangku. Perlahan mataku semakin berat. Namun sebuah teriakan membuatku terlonjak.
" Jangan ganggu aku!! Minggir!!"
Kata seorang bocah laki - laki yang dikepung oleh beberapa seniornya dari sekolah dasar yang ada di sebelah gedung TK.
" Ohh jadi ini anak yang membuat Seungmin menangis waktu itu?" Salah seorang menunjuk bocah itu dengan wajah yang mengesalkan.
" Tolong biarkan aku lewat. Aku tidak ada urusan dengan kalian!"
Namun bukannya mendengar ucapannya, bocah malang itu tiba - tiba direbut tasnya lalu dilempar kesana kemari. Dari kejauhan aku memicing ketika merasa mengenal benda kuning yang dikeluarkan paksa dari dalam tas biru itu bersamaan dengan beberapa buku dan alat tulis yang terjatuh di atas lantai paving.
Normal POV
" Hahaha lihatlah! Dia senang bermain dengan boneka!!" ujar bocah yang berbadan paling besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanficJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...