Junghwan terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia meregangkan tubuhnya sebentar. Seperti biasa, setiap hari minggu sang ibu pasti tidak akan membangunkannya lebih awal karena libur sekolah. Kedua kaki mungil itu turun menapaki karpet kamarnya. Dan seketika pandangan matanya terhenti pada kotak origami yang sudah terisi penuh dengan beberapa buah origami lain tercecer di sekitarnya. Seingatnya malam hari jumlah origaminya tak sebanyak ini. Junghwan pun meraih salah satu origami yang belum selesai dilipat. Dilihatnya dari kerapihannya yang sempurna, ia yakin kalau sang ibulah yang telah membuat semuanya ini. Bocah itu terkekeh dan melanjutkan origami itu agar jadi ke bentuk yang lebih sempurna.
" Wahh jumlahnya ada berapa ya? " gumamnya setelah selesai memasukkan seluruh kertas origami itu ke dalam wadahnya. Junghwan menoleh pada papan tulis yang sudah dicoret - coret. Di sana ada angka 819. Bocah itu tak mengerti.
Melangkah keluar kamar, Junghwan melihat kesibukan para pelayan rumah Namjoon yang sedang mondar - mandir kesana - kemari melakukan pekerjaanya.
" Selamat pagi tuan muda! "
" Selamat pagi bibi! "
Bocah itu membalas sapaan beberapa pelayan yang berlalu lalang. Ia masuk ke dalam kamar sang ibu, dan menemukan wanita itu sedang membaca sebuah buku di atas balkon kamar. Junghwan merasa lega setelah tahu kalau kembalinya sang ibu bukanlah mimpi semata.
" Eomma? "
Lisa menoleh dan tersenyum ketika menemukan Junghwan sedang berjalan mendekat padanya.
" Sudah bangun? Mandi yuk? " ajaknya. Junghwan mengangguk dan membiarkan sang ibu menggendong tubuhnya.
...
Berada di dalam bak mandi penuh dengan busa adalah salah satu favoritnya. Apalagi dengan ditemani oleh sang ibu tersayangnya yang dengan telaten mengusap punggungnya dengan sabun.
" Eomma yang buat semua origaminya? "
" Bukankah kita buat bersama semalam? "
Junghwan menggeleng..
" Semalam sebelum aku mau tidur, kotaknya masih diisi setengah. Tapi sekarang penuh. Eomma kan yang membuatnya ?"
Lisa terkekeh dan mengiyakan saja pertanyaan anaknya itu.
" Terima kasih eomma..." Ucapan sederhana yang keluar dari mulut Junghwan membuat bibir wanita itu tak henti - hentinya menyunggingkan senyuman.
" Sama - sama sayang..." balasnya ramah.
" Omong - omong... satu minggu hari lagi adalah ulang tahun seseorang. Kamu tidak lupa kan? " tanya wanita itu.
" Huh? siapa yang akan berulang tahun? " Tanyanya dengan polos. Lisa tak bisa menahan tawanya melihat kepolosan Junghwan. Dicoleknya hidung mungil itu hingga meninggalkan jejak busa bulat nan putih di sana.
" Tentu saja kamu sayang! "
" Mwo jinjja? "
Junghwan benar - benar tidak ingat akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanficJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...