Duduk di atas ranjangnya, Lisa menatap kosong kedua punggung kakinya yang menggantung. Sesekali ia bergumam pelan. Menggumamkan beberapa untaian nada yang ia ingat. Lentik bulu matanya bergerak beberapa kali ketika ia mengerjapkan matanya. Hembusan lembut AC yang menerpa kulitnya membuat rasa kantuk selalu menghampiri.
Di saat ia sedang melamun, tiba - tiba seorang masuk untuk mengunjunginya.
" Lisa?"
Kedua pupil mata Lisa membulat melihat sosok itu..
" Eonni!"
Jennie tersenyum dan masuk berjalan mendekatinya. Ia memeluk Lisa dengan erat.
" Eonni kemana saja? Aku sangat merindukanmu..." kata Lisa setelah pelukan mereka terlepas.
" Menenangkan diri sejenak.." Ucap Jennie sambil menata beberapa buah tangannya.
" Kamu terlihat lebih kurus eonni..."
Ucapnya setelah mengamati tubuh Jennie yang mengenakan kaos lengan panjang beserta celana jeans panjang.
" Hmm biarlah...aku agaknya sudah tidak peduli.." Jennie menyibakkan rambutnya sekilas lalu duduk di samping Lisa.
" Jangan begitu...
Meskipun kamu sedang stress. Tapi kesehatan fisikmu tetap harus dijaga.."
Jennie tersenyum dan merangkul wanita itu.
" Eonni...percayalah. Oppa tidak bermaksud menyakiti eonni. Kalian hanya salah paham..
Wanita itu yang sebenarnya jahat..."
Jennie hanya diam tak menanggapi. Jujur saja ia sangat menghindari topik pembicaraan tentang pria bernama Kim Namjoon yang akhir - akhir ini membuatnya stres. Meskipun ia sudah mendengar kebenaran semuanya dari Rose sebelumnya, tapi tetap saja. Jennie belum bisa menerima.
Melihat keterdiaman Jennie membuat Lisa tak enak hati.
" Omong - omong... kenapa eonni bisa tahu kalau aku ada di sini?"
" Yeji yang memberi tahu..."
Lisa mengangguk paham. Ia sangat mengerti kenapa Yeji memberi tahu Jennie tentang keadaannya.
" Jadi Lisa...
Apa yang sebenarnya terjadi?"
Jujur saja, itu adalah pertanyaan yang paling malas dijawabnya. Namun pada akhirnya Lisa tak tetap menjawab pertanyaan itu karena Jennie yang bertanya. Ia mulai menjelaskan setiap peristiwa yang terjadi semalam seingatnya saja namun cukup rinci.
" Aku tidak berhalusinasi kan? Benda itu ada...kalau eonni tidak percaya, eonni bisa cek di kamar Junghwan..."
Jennie tersenyum tipis dan mengangguk. Langkah awal penyembuhan Lisa adalah dengan mempercayai setiap perkataan yang keluar dari bibir wanita itu.
" Baiklah...aku akan meng-"
' Ceklek '
" Eomma!!!!"
Junghwan tiba - tiba datang dan berlari memeluk ibunya. Sedangkan Jennie terdiam di tempatnya. Bukan karena Junghwan, melainkan karena kehadiran pria yang berada di ambang pintu saat ini. Namjoon.
" Eomma!!! Junghwan rindu!!!"
Lisa tersenyum dan mempererat pelukannya. Ia menaruh Junghwan pada pangkuannya. Sesekali Lisa meninggalkan kecupannya pada kening Junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...