Hyunsuk berjalan cepat sambil menggendong Junghwan. Sedang di sampingnya ada Yeji yang ikut membuntut.
" Hyunsuk-kkie sebenarnya ada apa sih?? "
Tanya gadis itu penasaran karena Hyunsuk yang tiba - tiba mengajak pulang.
" Tidak ada waktu untuk menjelaskan Yeji. Sebaiknya percepat langkahmu! " ucapnya setengah terengah sambil sesekali mencuri pandang ke arah belakangnya. Mengecek jarak ketiga pria yang ketahuan menguntit mereka.
" H-hyung... Aku ingin pipis! " rengekan Junghwan tiba - tiba.
" Bisa ditahan dulu tidak? "
" Tidak" Junghwan berkata sedih.
" Sudah mau keluar... " sambungnya.
Hyunsuk pun memutar otaknya. Ia menurunkan Junghwan dari gendongannya lalu menatap Yeji.
" Kalau begitu kalian berdua ke toilet dulu saja. Nanti aku menyusul"
" Kamu mau ke mana? " tanya Yeji.
" Sudahlah cepat sana!. Junghwan sudah tidak tahan. Daripada nanti ngompol"
Hyunsuk mendorong Yeji agar segera beranjak bersama Junghwan untuk ke toilet terdekat. Sesaat setelah kepergian dua bocah itu, Hyunsuk pun berlari untuk mencari security atau siapapun yang bisa ia percayai. Sayangnya di sebuah persimpangan antara toko roti dan toko buah yang sepi. Seseorang tiba - tiba membekapnya dari belakang. Hyunsuk berusaha memberontak. Sayangnya ia tak memiliki tenaga yang cukup. Alhasil ia hanya bisa pasrah berada dalam gendongan orang itu.
Ia di bawa menuju sebuah lorong yang sepi. Sebuah lorong yang sepertinya menuju sebuah gudang penyimpanan barang. Sama sekali tak ada orang yang berlalu lalang selain ia dan pria itu.
' Buagh '
Hyunsuk terjatuh dari gendongan pria itu karena tiba - tiba ada yang menghajarnya dari belakang. Ia berakhir membatu menatap pria yang semula membekap mulutnya kini sedang ada pada kekangan seorang pria lainnya.
" Pergilah ke pos pengaman! " kata pria bermasker hitam itu padanya.
" B-baik!!! "
Dengan gemetar Hyunsuk berlari untuk menuju tempat yang pria itu maksudkan. Saking takutnya ia sampai lupa menyampaikan terima kasih kepada orang yang menyelamatkannya itu.
Setelah kepergian Hyunsuk, pria yang tak lain adalah Jimin itu pun membuka maskernya dan mulai menghajar orang di hadapannya.
...
Sementara itu di toilet umum. Yeji terduduk di sebuah bangku panjang. Sedang menunggu Junghwan yang sedang buang air kecil. Kedua manik sipitnya menatap sekeliling. Jarang sekali orang belalu lalang di toilet itu. Mungkin karena sedang adanya beberapa perbaikan juga pada ruang toilet perempuan.
Ia tercekat ketika ada tiga orang pria datang menghampirinya.
" Adik manis? Di mana anak yang bernama Park Junghwan? "
Yeji mendongak dan bangkit dari duduknya. Ia memandangi satu persatu pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mereka semua mengenakan pakaian serba gelap. Ada yang mengenakan topi, dan ada yang memiliki tato di wajahnya.
" P-paman siapa? Kenapa bisa kenal dengan Junghwan? " pertanyaan cerdas Yeji keluar begitu saja dari mulutnya.
Ketiga pria itu berjalan mendekat dan semakin menghimpitnya. Yeji dapat dengan jelas menghirup aroma kayu manis bercampur anggur dari salah satu jaket mereka. Ia mengerutkan alisnya ketika salah satu dari mereka membungkuk dan menghendus rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless 4 : Behind Blue Eyes ( Lismin) - COMPLETE ✔
FanfictionJimin adalah seorang pria paling buruk menurut banyak laki - laki karena ia meninggalkan anak dan istrinya hanya karena ego. Namun siapa sangka, dibalik semua itu. Jimin adalah suami dan ayah yang rela berkorban segalanya demi keluarga. Buku ini aka...