part 2

5K 53 4
                                    

Matahari mulai terbit memantul di kaca jendela kamar, kicaua burung merpati yang mengetuk di jendela, pagi yang cerah seolah-oleh alam membangunkan dua insan yang masih tidur dengan keadaan bertelanjang bulat.

Aura mengedipkan matanya ketika pantulan matahari menyinari mata indahnya itu. Aura perlahan membuka matanya dan yang pertama dia lihat adalah seorang pria tidur di sampingnya dan masih menyusui payudaranya, aura membulatkan bola mata dan segera menarik payudaranya dari mulut pria itu.

Aura membangunkan tubuhnya ia memeluk kedua lututnya dengan tangannya, aura menangis dan sesekali mengacak rambutnya kasar

"A aku nggk suci lagi, mama papa tolong aura, aura benar-benar merasa hancur sekarang"

"Dasar laki-laki kurang ajar, laki-laki biadab, bisanya Hanya mempermainkan perempuan" ucap aura lalu mengambil bantal yang ada di dekatnya dan memukuli pria itu

Aauuu

"Kamu apaan sih, mukul-mukul" ucap pria itu marah dan menatap aura penuh amarah

"Dasar laki-laki kurang ajar, laki-laki bajingan kamu" ucap aura kembali dengan suara lantang

Pria itu bangun dan mengambil bajunya yang sudah berserakan dimana-mana, ia memakai kembali pakaiannya tampa menoleh kearah aura.

"Kamu mau kemana pria kurang ajar?"

"Aku mau kemana bukan urusan kamu"

Aura bangun dari tidurnya, dengan selimut yang masih melingkar di tubuh mungilnya ia berlutut aura berlutut di kaki pria itu dengan mohon

"Ngapain kamu?"

"Aku mohon bawa aku keluar dari tempat ini, aku bukan pelacur seperti yang pamanku katakan, aku nggk mau di tempat terkutuk ini"

Pria itu melempar kakinya hingga membuat aura terbanting kelantai tapi aura tidak menyerah ia kembali berlutat di kaki pria itu, aura sebenarnya tidak Sudi berlutut seperti ini, tapi ini jalan satu-satunya agar ia bisa keluar dari sini

"Aku mohon padamu tuan, bawah aku pergi dari sini, aku janji aku akan menuruti semua permintaanmu asalkan tuan bisa bawa aku keluar dari sini" ucap aura.

Entah apa yang terjadi, akankah batu bisa berubah menjadi air? Tapi sampai kapan pun batu akan tetap menjadi batu, ada apa dengan pria itu? Kenapa tiba-tiba dia mau mengabulkan permintaan aura? Apa ada udang dibalik batu? (Ucap penulis)

"Bersiaplah aku tunggu di bawah" ucap pria itu lalu keluar meninggalkan aura"

Setelah kepergian pria itu aura bergegas melangkahkan kakinya perlahan untuk memakai bajunya yang sudah berserakan di sembarang tempat. Aura berjalan dengan sangat pelan karena ada rasa sakit dan nyeri di bagian vaginanya

"Auuuu sial gara-gara pria kurang ajar itu, akan aku balas kamu" ucap aura geram
________________

Sekarang mereka berada di dalam mobil. Hanya keheningan yang terlihat diantara keduanya, pria itu sedari tadi fokus menyetir mobil tak lupa kaca mata hitamnya yang menempel indah di hidung mancungnya.

Sesekali aura menatap pria itu. Ingin sekali aura bertanya kemana pria itu akan membawanya pergi? Apa jangan-jangan pria itu mau membunuhnya? Atau menjual dirinya? Aura bingung apa yang harus dia lakukan sekarang

"Apa aura bunuh aja nih pria jahat? Nggk. Aura nggk mau masuk penjara" ucap aura membatin

"Weeeiii Keman kamu akan membawaku, apa kamu ingin menjualku, atau membunuhku, ingat ya kalau kamu melakukan itu padaku kamu pasti masuk penjara untuk selamanya" tanya aura. Tetapi pria itu sama sekali tidak menanggapi ucapannya.

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang