Gadis Yang Kubeli (CEO)

part 10

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 yang berada di bagian bawah sebelah kiri dan di comen juga ya..

Makasih

______________________________________

Waktu berlalu begitu cepat, sudah seminggu aura sudah berganti status menjadi seorang istri, walaupun dirinya dan haris tidak ada rasa cinta disana tapi aura sadar haris adalah suaminya, walaupun mereka hanya menikah siri tapi aura merasa nyaman di dekat Haris, haris yang selalu memperhatikan dirinya, selalu menuruti permintaan aura.

Apa kehidupannya akan seperti ini terus, apa pernikahannya akan selamanya seperti ini, atau hanya beberapa bulan saja atau bahkan hanya menghitung tahun.

Ingin sekali aura belajar mencintai haris tapi bagaimana jika dia mencintai haris lalu akan terluka kedepannya, aura takut jika haris menyakiti perasaannya nanti dan kembali ke wanita yang sangat ia cintai.

********

Jam 9 pagi haris tiba di kantor, ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus untuknya, lalu berjalan masuk

" Pagi pak" sapa security dan haris hanya tersenyum

Ada banyak karyawan yang menunduk hormat ketika haris memasuki lorong kantor, haris tidak menanggapinya dan terus berjalan.

Semua karyawan merasa gugup ketika berpapasan dengan haris bukan karena haris kejam, haris sosok pemimpin yang disiplin dan pekerjaan keras dan siapa pun yang tidak disiplin dalam bekerja akan dipecat hari itu juga.

Haris merasa legah karena hari ini tidak terlalu sibuk, ia berjalan ke jendela kaca yang berada di ruangannya yang tepat di lantai 30

Kota pagi ini begitu ramai banyak mobil berlalu lalang di jalan raya. Haris melipat kedua tangannya, beberapa hari ini pikirannya kacau karena banyaknya masalah di kantor, tapi keberuntungan datang padanya hingga dengan cepat ia menyelesaikan.

Haris teringat dengan Ririn, ririn tidak pernah hilang dari ingatannya, banyak wanita yang ingin menjadi pacarnya tapi haris adalah sosok laki-laki yang tulus ketika mencintai

" Aku harus bisa melupakan Ririn, aku tidak boleh memikirkan dia terus" gumannya

Trutttttt

Haris memalingkan pandangannya ketika suara handphone berbunyi.

" Ada apa?"

" Pak Bu aura dari tadi muntah-muntah dan pusing"

" Saya pulang sekarang"

Haris meraih kunci mobilnya dan berlari keluar

Aaaah.. haris memukul stir mobil kesal, jalan begitu ramai, itu tandanya ia akan terlambat sampai di rumah, haris cemas dengan keadaan aura, dalam mobil ia gelisah.

Bagaimana jika aura sakir parah? Haris tidak mau aura kenapa-kenapa, haris sudah nyaman bersama aura.

Seketika haris membulatkan matanya pikiran lain muncul dalam benaknya

" Apa Aura hamil" ucapnya

Haris sampai di rumah setelah melewati kemacetan yang cukup panjang, bunyi klakson terdengar,
Haris berlari naik kekamar aura tapi tidak menemukannya di tempat tidur

"Aura..?" Panggil haris ketika sudah berada didalam kamar

Tak ada aura disana, bunyi kran air di dalam kamar mandi haris menoleh, haris bisa tau bahwa aura didalam

" Aura.?" Ucap haris berteriak

Tok..

Tok..

Haris mengetok pintu kamar mandi berkali-kali, tapi aura belum juga membuka pintu,