part 32

968 29 5
                                    

Ayo ayo jangan jadi pembaca gelap lho
Jangan lupa vote dan comen makasih...

Kalian emang cute bangattt

______________________________________

Azzura mengedipkan matanya ketika pantulan sinar matahari masuk menembus kaca jendela, kicauan burung serta sejuknya alam yang bisa azzura liat dari dalam kamarnya.

"Gara-gara mikirin Jack semalam aku jadi kurang tidur, jendelapun lupa aku tutup" ucap azzura menatap plavon kamarnya yang berwarna putih di hiasi lampu kristal yang tergantung.

Tok tok

"Non azzura?" Panggilan pelayanan dari luar kamar Azzura

"Masuk aja, nggak aku kunci kok"

Tampak pelayanan dengan seragam kerjanya tergesa-gesa memasuki kamar Azzura.

"Non di ba- bawah, lagi nonton berita. Tu- tua dan nyonya kecelakaan" ucap pelayanan.

Deg..
Dengan cepat azzura membuka selimut yang terlilit di pinggangnya dan berlari ke lantai dasar, azzura bisa melihat para karyawan dan securyti menonton Berita pagi ini.

Seketika jantung azzura bagaikan di cabit-cabit, azzura menjatuhkan tubuhnya kelantai dan menangis sambil berteriak, musibah yang menimpanya kali ini sangat besar, semua media memberitakan bahwa kedua orang tuanya kecelakaan mobil di new York.

"Nggak.... Papa dan mama nggak mungkin kec- nggk mungkin, hubungi kak haris sekarang" azzura menangis sambil berteriak, dengan sigap beberapa karyawan menenangkan azzura yang Masih terus menangis,

"Berita ini bohong, nggak mungkin papa dan mama kecelakaan. Aaaaaaa... Ini nggak adil"

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, sebuah mobil mewah berbelok kiri memasuki garasi mobil. Tampak haris berjalan tergesa-gesa memasuki rumahnya dan mengerutkan keningnya ketika melihat semua karyawan dan securyti tengah berkumpul di ruang keluarga.

"Azzura kamu kenapa?" Tanya haris ketika melihat keadaan azzura yang sudah tidak stabil lagi

"Kakak ma-" ucap azzura terpotong kemudian menangis di pelukan Haris. Haris menatap ke arah TV dan betapa terkejutnya melihat apa yang sedang diberitakan.

"Kakak aku ingin bertemu mama dan papa sekarang, ayo kak" rengek azzura diperlukan Haris.

"I- iya kita ke new York sekarang, tapi aura lagi sak-"

"Kak papa dan mama lagi membutuhkan kita disana, kakak Jangan hanya memikirkan aura saja" ucap azzura memotong ucapan Haris dan haris hanya mengiyakan.

"Kita berangkat sekarang" ucap haris

Begitu berat meninggalkan aura dalam kondisi seperti ini, pilihan yang berat. Haris tidak tega meninggalkan aura dalam keadaan belum sadarkan diri, tapi disisi lain papa dan mamanya juga membutuhkan dirinya sekarang, terlebih lagi tidak mungkin membiarkan azzura terbang sendiri ke new York. Semoga semuanya baik-baik saja. Hanya itu yang haris harapan Sekarang.

Sepanjang perjalanan ke new York azzura terus saja menangis, isakan tangisnya begitu terdengar. Haris terus saja mencoba menenangkan azzura walaupun dirinya juga sangat khawatir terhadap kedua orang tuanya. Hanya pesan whatsApp Yang haris kirim ke mbok Ima.

"Sebentar lagi kita sampai" ucap haris  sambil mengusap pundak azzura dalam pelukannya.

Haris berharap semuanya bisa kembali seperti semula, bagaimana jika aura sadar dan dirinya tidak ada disana, dan aura pergi meninggalkannya lagi? Bagaimana jika Rahmat yang disana menemani istrinya. Rasa takut mulai bermunculan di pikiran haris, Haris juga berharap orang tuanya baik-baik saja, haris Sangat menyayangi ke dua orang tuanya

"Ya Allah lindungilah kedua orang tuaku, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk kepadanya" haris membatin

*
*
Setiap hari sepasang bola mata yang hanya bisa menatap orang yang ia sayang hanya dari kejauhan, selama ini ingin sekali ia menyentuh pipi mungil itu, ingin sekali dirinya bisa berada didepannya. Kini takdir berpihak padanya.

"Bagaimana keadaan aura mbok? Apa kata dokter?" Ucap Rahmat pada mbok ima ketika sudah berada didalam ruangan aura.

"Keadaan aura sudah mulai membaik, kita tunggu saja kapan aura sadar"

Rahmat mengelus tangan aura yang tampak pucat. Rahmat tersenyum melihat aura yang begitu cantik walaupun dalam keadaan tidur.

"Cepatlah sadar, aku selalu ada untukmu" ucap Rahmat.

"Kamu beruntung karena nak haris sedang keluar negeri" ucap mbok Ima

"Iya mbok, dari beberapa hari yang lalu aku ingin sekali menjenguk aura, tapi itu tidak akan mungkin terjadi selama ada haris Disini" ucap Rahmat

"Nak haris itu orang yang baik" ucap mbok Ima

"Entahlah mbok"

*
*
"Ah..sial dua hari bagaikan 5 tahun, apa hari memang selama ini?, aku benar-benar tidak sabar menunggu jawaban darimu cintaku" ucap jack menatap selembar foto azzura yang ia keluarkan dari dalam dompetnya.

"Apa Yang kamu lakukan sekarang? Apa kamu sedang memikirkan ku juga? Ah.. mungkin saja, aku akan menikahimu secepatnya, aku berjanji pada dzat yang maha membolak-balikan hati bahwa aku kan membahagiakanmu" ucap Jack menyium foto azzura.

Trutttt..

"Batalkan saja meating hari ini, saya sedang ada urusan lain" ucap Jack pada sekretarisnya yang baru saja menggaggu lamunannya.

"Apa? Mereka membatalkannya jika saya membatalkan meating hari ini? Bukan masalah bagiku" ucap Jack.

*
*
Gimana cerita untuk part ini?
Seru atau nggak sih? Atau ceritanya biasa aja? Tulis di kolom comentar ya aku tunggu

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang