part 17

1.4K 39 0
                                        

Gimana? Gimana? Pasti sudah kagen semuakan dengan kisah aura dan Haris, bantu vote dan comen ya selalu tinggalkan jejak buatku

*
*
*
Happy reading..

______________________________________

Aura melangka masuk kamarnya meninggalkan haris yang masih sibuk dengan pekerjaannya diruang kerjanya. Aura membuang nafasnya kasar lalu duduk di pinggir kasurnya.

Tak lama pintu kamar terbuka muncul haris dengan mata beratnya.
Aura mentap haris dengan cuek kemudian kembali membuang muka

"Ada apa?" Tanya haris melihat perubahan wajah cantik aura

"Apa malam ini mas akan tidur Disni?"

"Ini kamarku, kalau aku tidak tidur disini terus dimana lagi?, Lagipula aku tidak bisa tidur kalau aku tidak memelukmu"ucap haris mendekati aura. Aura pun beranjak pergi menjauhi Haris. " Kenapa?" Tanya haris lagi

"Aku pikir mas akan tidur dengan Azzura, kenapa tidak tidur dengannya?" Ucap aura membuat haris tertawa hingga gigi gerahanya terlihat membuat aura tambah kesal.

"Sepertinya kau salah paham dengannya"

"Tau ah aku ngantuk" ucap aura cuek kemudian membaringkan tubuhnya tapi sebelum itu terjadi haris lebih dulu meraih tubuh mungil aura dalam pelukannya.

"Kau cemburu padanya?"

"Cemburu?, Tidak..! Buat apa?"

"Baiklah kalau kau tidak cemburu, aku akan tidur dengannya" seru haris berdiri berjalan menuju pintu, tapi tiba-tiba aura mengais membuatnya menghentikan langkahnya mendekati aura

"Kau menangis?"ucap haris membuat aura meninggikan tangisannya. Aura meraih bantal dan melempar ke wajah tampan haris

"Kalau kau cemburu bilang,  nggk usah gengsi"

Aura menatap haris dengan tatapan tajam, membuat haris mengerutkan keningnya, aura memeluk tubuh kekar haris dengan erat seakan-akan aura menegaskan pada alam bahwa haris hanya miliknya seorang.

"Sudah kukatakan aku tidak cemburu"

"Kalau kau cemburu aku bahkan merasa senang, itu berarti kau mencintaiku" ucapan haris

"Lalu bagaimana denganmu, apa mas mencintaiku?" Tanya aura mentap wajah haris dalam pelukannya.

"Aku tidak tau" jawab haris membuat aura semaki kesal.

Aura memeluk haris terus menerus dan enggan untuk melepaskan pelukannya, haris yang melihat wajah cantik aura di dada bidangnya hanya tersenyum dan membalas pelukan istrinya.

"Kau tau aku sangat merindukan azzura, sewaktu kami masih kecil aku selalu mengerjainya membuat dia menagis, dan akhirnya aku mendapat omelan panjang dari mama dan azzura kembali mengejekku ketika aku dapat Omelan panjang, membuat papa menggelengkan kepalannya. Waktu azzura masih sekolah SMA, aku selalu mengawasinya dengan ketat, aku melarangnya pacaran dan dia selalu mengomeliku dan aku tidak pernah mendengar omelanya, aku menjaga dia lebih dari aku menjaga mutiara atau pun perusahaan, aku sangat sayang padanya "ucap haris mengingat kembali masa remaja mereka, haris tertawa kecil mengingatnya dan kemudian menyium dahi aura.

"Sejak kecil mas bersama azzura? "Tanya aura

"Pertanyaan konyol"jawab haris membuat aura kesal kemudian melepaskan pelukannya.

"Kenapa Konyol?"

"Azzura itu adik aku, dari dia lahir sampai sekarang aku selalu bersamanya, aku hanya berpisah dengannya selama azzura melanjutkan pendidikannya ke new York, hampir setiap hari dia menelponku meminta aku membujuk papa agar dia segera pulang ke Indonesia" ucap haris pada aura,

"Azzura adik kandungmu?" Tanya aura lagi

"Iya, azzura adik kandung ku, dia satu-satunya adik kesanganku"

Aaauuuu

Haris merasakan sakit di pinggang ketika aura menyubitnya dan sesekali memukul punggungnya

"Kenapa mas tidak mengatakan sebelumnya padaku? Aku pikir dia pacar mas"

Haris hanya tertawa mendengar ucapan konyol aura, bagaimana mungkin dirinya memiliki kekasih lain sedangkan sudah ada aura di sampingnya, wanita cantik wanita Yang selalu mengerti dirinya.

"Sudah jelas kalau kau cemburu dan itu tandanya kau mencintaiku"ucap haris mentap wajah aura menghilangkan jarak diantara mereka.

Aura menutup wajahnya dengan kedua tangan, bagaimana tidak mungkin wajahnya Sekarang sudah memerah kayak kepiting rebus atau kayak tobat, benar-benar membuatnya malu.

"Bagaimana kalau azzura tau tentang hubungan kita mas?"

"Cepat atau lambat azzura pasti mengetahui semuanya, dan saya akan menjelaska padanya, tapi tentang orang tuaku aku belum bisa berfikir akan hal itu" ucap haris

"Aku lelah sekali, sebaiknya kita tidur sekarang"

Haris memeluk aura dengan erat seperti guling, membuat aura sedikit sesak, haris meletakkan wajahnya di payudara kenyal aura dan sesekali menggeseknya dengan hidung mancungnya membuat aura risih

"Mas jangan.. geli" ucap aura.

Haris tak henti-hentinya memainkan payudara milik aura yang tidak memakai bra ketika tidur yang hanya di tutupi dengan piyama tipis. Haris sesekali memencet puting payudara aura aura susah untuk tidur

"Mas jangan. Aku ngantuk mau tidur"

"Tidurlah, tapi biarkan aku nennen malam ini" ucap haris membuat mata aura melotot. Aura belum menjawab perkataan haris tapi dengan cepat haris membuka piyama aura dan melemparkannya kesembarang tempat, aura hanya menyerah dengan perlakuan suaminya itu, to haris adalah suaminya dan haris berhak atas itu.

Aura menangkap payudara kanannya dan mengarahkan pada mulut Haris, aura memilih untuk tidur karena sangat mengantuk, tapi haris Masih terus saja menyusui kedua payudara aura dengan berganti seperti bayi yang sedang kelaparan, tepatnya haris adalah bayi besar.

Haris menatap wajah aura yang sudah tidur dengan nyeyak haris tersenyum " Sekarang istriku sudah tidur, dan aku bebas untuk memainkan payudaranya"

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang